Ahad 04 Jul 2021 17:00 WIB

Semester Pertama 2021, Bencana di Sukabumi Rugikan Rp 2 M

Bulan Juni merupakan frekuensi tertinggi bencana yang dilaporkan masyarakat.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Bilal Ramadhan
Sebanyak enam kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi pada Senin (15/3) malam dan Selasa (16/3) dini hari. Peristiwa ini terjadi setelah wilayah Sukabumi diguyur hujan deras selama beberapa jam. Tampak petugas membersihkan sisa banjir di salah satu lokasi terdampak.
Foto: dok bpbd sukabumi
Sebanyak enam kejadian bencana melanda sejumlah wilayah di Kota Sukabumi pada Senin (15/3) malam dan Selasa (16/3) dini hari. Peristiwa ini terjadi setelah wilayah Sukabumi diguyur hujan deras selama beberapa jam. Tampak petugas membersihkan sisa banjir di salah satu lokasi terdampak.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Di sepanjang semester pertama 2021, bencana di Kota Sukabumi menyebabkan kerugian materiil hingga Rp 2 miliar. Besaran kerugian ini berasal dari sebanyak 104 kejadian bencana.

"Hal tersebut didasarkanndari Sistem Informasi Elektronik Data Bencana (SiEdan) yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi, selama satu semester Januari hingga Juni 2021," ujar Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan, BPBD Kota Sukabumi, Zulkarnain Barhami, Ahad (4/7).

Dalam retang enam bulan telah terjadi sebanyak 104 kali kejadian yang tersebar di tujuh kecamatan. Akibatnya lanjut Zulkarnain, ditaksir nilai kerugian mencapai Rp 2.047.962 500. Dengan luas area terdampak mencapai sekitar 51,7 hektare dan 43 kepala keluarga (KK) terdampak.

Zulkarnain menuturkan, bulan Juni merupakan frekuensi tertinggi bencana yang dilaporkan masyarakat. Sementara bencana yang terbanyak adalah cuaca ekstrem sebanyak 41 kali kejadian yang menyebabkan kerugian Rp 649.500.000.

Berikutnya bencana tanah longsor sebanyak 26 kejadian dengan nilai kerugian Rp 527.762.500. Selanjutnya banjir sebanyak 19 kali kejadian yang menyebabkan kerugian Rp 189.550.000.

Bencana lainnya yakni kebakaran 16 kali kejadian yang menyebabkan kerugian Rp 636.500.000 dan bencana puting beliung 1 kali kejadian dengan kerugian Rp 45 juta. Terakhir bencana gempa sebanyak 1 kali kejadian dan tidak menimbilkan kerugian.

Zulkarnain menerangkan, jika melihat sebaran kejadian berdasarkan wilayah Kecamatan Gunungpuyuh menempati peringkat tertinggi yakni 27 kali kejadian. Disusul Kecamatan Lembursitu 22 kali kejadian dan Kecamatan Cikole (20 kali).

Laporan yang terendah berasal dari Kecamatan Cibereum 5 kali kejadian, Baros 6 kali kejadian, Citamiang sebanyak 11 kejadian dan Warudoyong 12 kali kejadian.

Lebih lanjut Zulkarnain menerangkan, dari jenis bencana tersebut nilai kerugian tertinggi berasal dari cuaca ektsrem mencapai Rp 649.150.000. Disusul kejadian kebakaran Rp 636.500.000. Selanjutnya tanah longsor Rp 527.762.000, banjir dan puting beliung masing masing Rp 189.550.000 dan Rp 45.000.000.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Imran Whardani mengatakan, petugas BPBD tetap bersiaga menghadapi bencana yang dilaporkan masyarakat. Sehingga ketika ads laporan yang masuk akan segera ditindaklanjuti dengan cepat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement