Rabu 07 Jul 2021 11:03 WIB

Permintaan Oksigen di Bandung Naik 3 Kali Lipat

Penyaluran oksigen per hari hanya di angka 200 hingga 250 tabung.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
Permintaan Oksigen di Bandung Naik 3 Kali Lipat (ilustrasi).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Permintaan Oksigen di Bandung Naik 3 Kali Lipat (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Permintaan oksigen di Kota Bandung selama satu pekan terakhir mengalami lonjakan signifikan seiring peningkatan kasus Covid-19. Sejumlah upaya dan strategi terus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit dan untuk masyarakat.

"Sejauh ini, kendalanya karena permintaan meningkat pesat sekali hampir 3 kali lipat," ujar Area Manager Bandung, Tasikmalaya, Sukabumi dan Subang Samator Grup, Chandra Sobekti, Rabu (7/7).

Ia menuturkan, satu pekan terakhir pihaknya mengirimkan oksigen sebanyak 1.100 tabung ukuran 6 meter kubik per hari  untuk 24 rumah sakit di Bandung. Sebelum pandemi Covid-19, penyaluran oksigen per hari hanya di angka 200 hingga 250 tabung.

Ia melanjutkan, sejauh ini penyaluran oksigen ke rumah sakit berjalan lancar. Tabung-tabung oksigen tersebut dapat memenuhi kebutuhan rumah sakit untuk satu setengah hari. Pihaknya saat ini 100 persen menyalurkan oksigen ke rumah sakit.

"Sejauh ini rumah sakit rekanan kami bisa (memenuhi permintaan)," katanya. Namun begitu, aktivitas kerja para pegawai saat ini relatif keteteran akibat permintaan yang banyak.

"Kita jam kerja jam 08.00 Wib sampai 16.00 Wib, sekarang sampai jam 02.00 Wib dini hari," katanya. Selain menyalurkan tabung oksigen, pihaknya juga mengirimkan oksigen dengan wadah tanki ke beberapa rumah sakit di Bandung.

Chandra mengatakan tidak terdapat kenaikan harga untuk oksigen ukuran tabung 6 meter kubik yaitu antara Rp 40 ribu hingga  Rp 70 ribu.  Pihaknya memperoleh bahan baku oksigen dari perusahaan di wilayah Cibitung, Bekasi.

Ia khawatir jika kondisi kasus Covid-19 terus mengalami peningkatan maka pihaknya khawatir akan kekurangan stok untuk memenuhi kebutuhan rumah sakit. "Contohnya kapasitas produksi 500, pemakaian 490 berarti mepet kalau terus Covid-19 peningkatan kasus akan kekurangan. Sekarang posisi kebutuhan 490, produksi 500," katanya.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial mengklaim kebutuhan oksigen di rumah sakit di Bandung sudah dapat terpenuhi. Ia pun mengklaim tidak terdapat permasalahan terkait pendistribusian oksigen saat ini.

"Alhamdulillah tadi dari pak Chandra, insyallah aman mudah-mudahan ke depan. Semua mitra rumah sakit yang ada di Bandung semuanya sudah lengkap insyallah bisa berjalan stok aman cukup," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement