Rabu 28 Jul 2021 09:09 WIB

Masih Ada Hoaks Soal Vaksin Covid-19 di Garut

Terdapat kasus penularan Covid-19 kepada orang yang sudah menjalani vaksinasi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Masih Ada Hoaks Soal Vaksin Covid-19 di Garut (ilustrasi).
Foto: Pixabay.
Masih Ada Hoaks Soal Vaksin Covid-19 di Garut (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Sebagian masyarakat di Kabupaten Garut masih ada yang menolak untuk melakukan vaksinasi Covid-19. Penolakan itu disebabkan masih beredarnya hoaks di kalangan masyarakat.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Garut, Leli Yuliani mengatakan, adanya penolakan itu karena masih banyak hoaks di media sosial. Selain itu, sebagian masyarakat tak percaya vaksin lantaran terdapat kasus penularan Covid-19 kepada orang yang sudah menjalani vaksinasi. 

"Kita terus melakukan edukasi ke masyarakat bahwa sebetulnya memang yang sudah divaksin ada yang kena, tapi kalau terkena gejalanya tidak berat," kata dia, Selasa (27/7).

Ia menilai, hanya sekitar 0,01 persen masyarakat di Kabupaten Garut yang terpapar Covid-19 meski sudah menjalani vaksinasi. Menurut dia, mayoritas dari mereka tak bergejala berat. "Gejalanya kebanyakan sedang dan tanpa gejala," kata Leli.

Ia menambahkan, ketimbang masyarakat yang menolak vaksin, lebih banyak masyarakat di Garut yang ingin melaksanakan vaksinasi. Hal itu terlihat dari animo masyarakat yang tinggi setiap kali vaksinasi dilakukan. 

Namun, pihaknya masih terkendala distribusi vaksin dari pusat yang terbatas. Alhasil, capaian vaksinasi di Kabupaten Garut masih cederung rendah.

Leli menyebutkan, dari sasaran sekitar 2 juta warga Kabupaten Garut, baru sekitar 150 ribu orang yang menjalani vaksinasi. "Masih jauh dari target, karena (distribusi) vaksinnya itu menjadi kendala," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement