Sabtu 07 Aug 2021 16:24 WIB

Prabowo dan Anies Belum Pasang Baliho? Ini Kata Pengamat

Elektabilitas dan popularitas keduanya sedang tinggi dan sering tercapture media.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Prabowo Subianto (kanan)  Anies Rasyid Baswedan (kiri)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Prabowo Subianto (kanan) Anies Rasyid Baswedan (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemasangan baliho figur partai poltik yang akan berkontestasi di Pilpres 2024, terus bermunculan. Salah satu tujuannya, untuk mendongkrak tingkat elektabilitas mereka.

Namun, dari sekian banyak figur yang sudah memasang baliho itu, ternyata ada juga yang enggan melakukannya. Adalah Prabowo Subianto dan Anies Baswedan yang digadang-gadang akan bertarung di Pilpres 2024 malah belum ikut-ikutan memasang baliho.

Pengamat politik sekaligus pendiri lembaga survey Kedai Kopi Hendri Satrio mengamati pemasangan baliho oleh sejumlah politisi. Tercatat, kata dia, politisi yang memasang baliho di antaranya Puan Maharani, Airlangga Hartanto dan Muhaimin Iskandar. 

Hendri menduga, alasan Anies belum ikut pasang baliho karena pernah mengkritik pejabat yang sering pasang baliho. Anies juga dianggap sering tampil di media massa karena menjabat Gubernur DKI Jakarta.

"Anies lucu juga kalau pasang baliho. Lagian elektabilitas dan popularitas dia sedang tinggi dan sering tercapture media," kata Hendri kepada Republika, Sabtu (7/8).

Adapun bagi Prabowo, menurut Hendri, tak ikut pasang baliho karena sudah merasa dikenal masyarakat. Apalagi, Prabowo bisa dikatakan veteran di kancah Pilpres walau selalu amsyong.

"Prabowo juga pede karena sudah langganan sebagai peserta Pilpres jadi cukup populer walau kalah terus. Namanya pun sudah termasuk tinggi elektabilitasnya," ujar Hendri.

Hendri menduga, Anies dan Prabowo tetap akan memasang baliho bila resmi bertarung di Pilpres 2024. Namun keduanya bakal belakangan memasang baliho karena dianggap belum penting saat ini.

"Belum waktunya mereka pasang baliho. Walau nanti seiring berjalan waktu mereka akan pasang juga karena jadi kebutuhan kampanye, terutama kalau mereka berdua masuk ke dalam konstestasi Capres-Cawapres," ucap Hendri.

Sebelumnya, salah satu senior dan pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Abdillah Toha menyindir pemasangan baliho Ketua DPP PDIP Puan Maharani, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar, dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Padahal, rakyat tengah menderita akibat pandemi Covid-19.

"Halo Puan, Erlangga (Ketum Golkar), Muhaimin, AHY, apa tidak risih dan malu memajang gambar diri besar-besar di sekujur Indonesia bersaing untuk pilpres yang masih 3 tahun lagi," cuit Abdillah lewat akun Twitter pribadinya yang sudah dikonfirmasi, Jumat (6/8).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement