Rabu 11 Aug 2021 07:39 WIB

Jabar akan Hadirkan Pusat Vaksinasi di Mal

Vaksinasi di mal sebagai jalan tengah vaksinasi terus jalan, dan mal bisa beroperasi.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Dwi Murdaningsih
Pengunjung menaiki eskalator di Mal. ilustrasi
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung menaiki eskalator di Mal. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Jabar) berencana menggelar sentra vaksinasi Covid-19 di mal atau pusat perbelanjaan yang sudah dapat beroperasi selama PPKM Level 3. Inovasi itu digagas untuk mempercepat sekaligus memperluas cakupan vaksinasi di Jabar. 

Menurut Gubernur Jabar Ridwan Kamil, sentra vaksinasi Covid-19 diharapkan memudahkan masyarakat yang akan mengunjungi mal untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Sedangkan, masyarakat yang belum divaksin karena kesehatan harus menunjukkan hasil tes Covid 19, baik PCR ataupun rapid antigen. 

 

"Jadi, mal bisa sesuai harapan (dapat kembali beroperasi), tetapi kita juga bisa dibantu ada peningkatan vaksinasi. Inovasi ini akan ditindak lanjuti oleh Sekretaris Daerah Jabar," ujar Ridwan Kamil dalam jumpa pers virtual di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa petang (10/8). 

 

Merujuk Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2021, mal yang berada di daerah level 3 dan 2 dapat beroperasi dengan berbagai pembatasan. Selain itu, ada empat daerah level 4 yang akan uji coba membuka mal. Keempat daerah itu yakni DKI Jakarta, Kota Bandung, Kota Semarang, dan Kota Surabaya. 

 

Menurut Emil, Pemprov Jabar menargetkan kekebalan komunal atau herd immunity terbentuk akhir 2021. Untuk mengejar target tersebut, penyuntikan vaksin Covid-19 setiap harinya terus ditingkatkan. Saat ini, penyuntikan vaksin di Jabar sudah mencapai hampir 150.000 dosis per hari.

 

"Kita sudah meningkatkan tiga kali lipat penyuntikan per harinya, dari 50.000 dosis menjadi hampir 150.000 dosis. Kita sudah tertinggi nomor dua setelah DKI Jakarta. Jakarta dengan infrastrukturnya itu 180.000, kita hampir 150.000. Jadi sudah sangat tinggi," paparnya. 

 

"Tapi itu tidak cukup. Oleh karena itu, kita akan tingkatkan ke 450.000 dosis per hari sampai Desember dengan memaksimalkan puskesmas yang belum optimal, berkeliling jadi tidak hanya di puskesmas tapi ke desa-desa," ucap dia. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement