REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Para pedagang di Pasar Ciawi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, yang terdampak kebakaran belum bisa kembali berjualan hingga Jumat (20/8). Sebab, lokasi pasar baru mulai dibersihkan pascakebakaran pada Jumat pagi.
Ketua Dewan Penasihat Himpunan Pedagang Pasar Ciawi, Widodo mengatakan, para pedagang dibantu petugas dari berbagai instansi sudah mulai melakukan pembersihan sisa puing-puing kebakaran pada Jumat pagi. Sebab, para pedagang ingin bisa kembali berjualan.
"Kebetulan, hari ini kita gotong royong melakukan pembersihan," kata dia, saat dihubungi Republika.co.id, Jumat (20/8).
Ia menambahkan, ditargetkan pembersihan sisa puing-puing kebakaran dapat selesai dalam satu hari. Dengan begitu, para pedagang bisa beraktivitas kembali dengan keadaan darurat di tempatnya masing-masing.
Widodo mengatakan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya memang belum bisa menjanjikan kepastian waktu tempat itu dapat berfungsi normal kembali. Ia memahami, pembangunan kembali Pasar Ciawi harus melalui mekanisme birokrasi.
Namun, ia berharap pemerintah dapat segera mengizinkan agar lokasi pasar yang terbakar dapat digunakan kembali untuk berjualan. "Yang penting pedagang bisa berjualan dulu di tempat ini, karena mereka punya kebutuhan untuk menghidupi keluarganya. Selanjutnya, kita serahkan ke dinas terkait untuk penanganannya," kata dia.
Ia mengakui, para pedagang yang tidak terdampak langsung kebakaran itu memang sudah berjualan sejak H+1 kejadian atau pada Senin (15/8). Namun, situasi di pasar masih berantakan. Pengunjung juga masih sepi, lantaran kemarin masih terpasang garis polisi di pintu masuk pasar.
Apalagi, ia menambahkan, pedagang yang berjualan masih sedikit. Sementara sisanya masih mengalami trauma akibat kejadian kebakaran. "Banyak juga masih trauma. Mereka yang tak terdampak juga membawa barang dagangan pulang, takut kejadian lagi," kata Widodo.
Namun, saat ini, garis polisi di lokasi terbakar dibuka oleh aparat kepolisian. Karena itu, dilakukan pembersihan di lokasi pasar yang terbakar.
Berdasarkan pendataan yang dilakukan Himpunan Pedagang Pasar Ciawi di posko darurat, kerugian akibat kebakaran itu diperkirakan mencapai Rp 4,297 miliar. Jumlah unit yang terbakar terdiri dari 34 kios dan 36 lapak PKL, dari bermacam-macam bidang usaha.
Menurut Widodo, Pemkab Tasikmalaya sudah memberikan bantuan berupa sembako kepada pedagang terdampak langsung. Bantuan itu langsung disalurkan kepada 70 pedagang.
Ia menambahkan, para pedagang di Pasar Ciawi telah sepakat menganggap kebakaran yang terjadi pada Ahad (15/8) sebagai musibah. "Mudah-mudahan bisa diambil hikmahnya," kata dia.