REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Sejumlah pedagang di Pasar Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, yang kiosnya terdampak kebakaran, sudah kembali berjualan. Sementara ini mereka menempati lokasi bangunan kios sisa kebakaran.
Ketua Dewan Penasihat Himpunan Pedagang Pasar Ciawi, Widodo, mengatakan, hingga Rabu (4/1/2023) masih belum ada kepastian ihwal perbaikan ratusan kios yang terdampak kebakaran. Namun, para pedagang terdampak mesti kembali beraktivitas. “Sejauh ini pedagang masih beraktivitas sesuai kenyamanan masing-masing,” kata dia kepada Republika.
Kebakaran terjadi di area Blok C Pasar Ciawi, Kecamatan Ciawi, Ahad (18/12/2022). Dilaporkan ada 158 kios di Blok C yang terbakar. Menurut Widodo, beberapa pedagang ada yang menyewa kios di luar pasar, ada yang menyewa kios kosong di blok lain yang tidak terbakar, ada juga yang menempati bangunan kios sisa kebakaran.
Ia mengatakan, ada beberapa kios terdampak kebakaran yang masih bisa ditempati. “Jadi, dikasih atap atau saung. Namun, nanti itu akan dibongkar kembali karena akan dibangun,” ujarnya.
Widodo mengatakan, aktivitas di kios yang pernah terbakar itu sebenarnya sangat tidak dianjurkan. Namun, kata dia, para pedagang tetap harus berjualan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Apalagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya belum menyediakan tempat berjualan sementara. “Karena kebutuhan perut, ya susah,” kata dia.
Menurut Widodo, ada sekitar 30 persen dari total pedagang terdampak kebakaran yang beraktivitas di sisa bangunan kios. Sementara pedagang lain tersebar di beberapa tempat. Ia mengatakan, pihaknya terus berkoordinasi dengan Pemkab Tasikmalaya terkait upaya pembangunan kembali kios yang terbakar. “Kami dorong terus. Mudah-mudahan minggu ini atau minggu besok mulai ada pekerjaan,” kata Widodo.