REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Capaian vaksinasi kepada lansia di Kota Tasikmalaya dinilai masih rendah. Dari total sasaran sekitar 58.522 orang, baru 12.029 orang atau 20,55 persen yang menjalani vaksinasi dosis pertama. Sementara vaksinasi dosis kedua baru menyasar 9.029 lansia atau 15,43 persen dari total sasaran.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan, masih banyak lansia yang menolak untuk vaksinasi. Padahal, lansia merupakan salah satu prioritas dalam pelaksanaan vaksinasi. "Soalnya angka kematian lansia ini tinggi, apalagi kalau belum divaksin," kata dia, Ahad (22/8).
Asep mengatakan, saat ini penambahan kasus Covid-19 Kota Tasikmalaya memang lebih terkendali dari periode sebelumnya. Dalam satu hari, rata-rata terdapat 50 penambahan kasus baru. Angka itu lebih rendah dibandingkan masa sebelum PPKM, ketika penambahan bisa mencapai 100 kasus per harinya.
Meski penambahan kasus relatif terkendali, ia menambahkan, masih terdapat kasus kematian setiap harinya. Pasien Covid-19 yang meninggal dunia itu disebut meyoritas belum menjalani vaksinasi, serta berasal dari kalangan lansia.
Karena itu, ia meminta masyarakat untuk ikut mengajak para lansia agar mau menjalani vaksinasi. "Masa anaknya sudah, cucunya sudah, kakeknya belum. Bawa mereka ke puskesmas. Masyarakat jangan mementingkan diri sendiri, ajak semua yang lansia. Jangan mau aman sendiri," ujar dia.
Berdasarkan data hingga Ahad, total kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Tasikmalaya berjumlah 13.930 kasus, bertambah 41 kasus dari hari sebelumnya. Dari total kasus itu, sebanyak 302 orang masih aktif, 13.112 orang telah sembuh, dan 516 orang -- bertambah dua orang dari hari sebelumnya -- meninggal dunia.