REPUBLIKA.CO.ID, PANGANDARAN -- Kabupaten Pangandaran sudah mulai melakukan uji coba pembukaan destinasi wisata sejak Jumat (3/9). Dalam masa uji coba itu, terdapat puluhan ribu wisatawan yang datang berkunjung ke Kabupaten Pangandaran selama akhir pekan ini.
Ketua Badan Pimpinan Cabang Pehimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Pangandaran, Agus Mulyana mengatakan, selama uji coba pembukaan destinasi wisata diberlakukan, okupansi hotel mengalami peningkatan. Menurut dia, hampir seluruh hotel di Kabupaten Pangandaran penuh oleh wisatawan yang menginap.
"Penuh dalam arti sesuai kapasitas yang ditentukan, yaitu 50 persen," kata dia saat dihubungi Republika, Ahad (5/9).
Menurut dia, wisatawan yang datang bukan hanya berasal dari sekitar Pangandaran. Ia menyebut, banyak juga wisatawan yang berasal dari Bandung, Jakarta, bahkan sebagian juga dari Jawa Tengah.
Meski banyak wisatawan dari luar daerah, Agus memastikan penerapan protokol kesehatan di hotel berjalan maksimal. Setiap wisatawan yang datang menginap selalu dipastikan sudah menjalani vaksinasi minimal dosis pertama.
"Sejauh ini lancar penerapan prokesnya," kata dia.
Agus menilai, dibukanya kembali objek wisata di Kabupaten Pangandaran membuat para pelaku usaha pariwisata kembali bersemangat. Sebab, kedatangan wisatawan ke Pangandaran dapat membuat roda perekonomian kembali berjalan.
Menurut dia, dibukanya kembali objek wisata di Pangandaran juga telah ditunggu banyak wisatawan. Hal itu dibuktikan dengan cukup ramainya wisatawan yang datang selama akhir pekan ini.
"Mudah-mudahan uji coba ini bisa terus dipertahankan. Kalau bisa, Pangandaran bisa turun menjadi Level 2, sehingga persyaratannya jadi lebih longgar. Kalau saat ini kan masih uji coba," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Pangandaran, Bangi mengakui, wisatawan yang datang ke daerahnya mulai terpantau ramai. Berdasarkan pendataan sementara, setidaknya sudah ada lebih dari 20 ribu wisatawan yang datang ke Pangandaran sejak Jumat. Namun, wisatawan yang masuk ke satu objek wisata disebut belum sampai melebihi kapasitas yang ditentukan.
"Hasil pantauan kami, selama ini wisatawan yang datang belum melebihi batas maksimal," kata dia.
Dalam Surat Edaran (SE) Bupati Pangandaran tentang Uji Coba Pembukaan Destinasi Wisata di Masa Pandemi Covid-19, setiap objek wisata hanya dapat menerima kunjungan wisatawan 25 persen dari kapasitas yang ada. Dalam SE itu disebutkan, untuk Pantai Pangandaran maksimal kunjungan dalam sehari hanya 10 ribu orang, Pantai Batu Hiu 1.500 orang per hari, Pantai Karapyak 3.000 orang per hari, Pantai Batukaras 3.000 orang per hari, Green Canyon 750 orang per hari, dan Pantai Madasari 1.000 orang per hari.
Untuk memastikan jumlah wisatawan tak melebihi batas maksimal yang ditentukan, Bangi mengatakan, petugas di lapangan selalu melakukan pendataan keluar-masuknya wisatawan. Penghitungan itu dilakukan dengan mendata tiket yang terjual dan wisatawan yang keluar.
"Di Pantai Pangandaran misalnua, belum pernah di dalam terdapat 10 ribu wisatawan. Memang wisatawan terus datang, tapi ada juga yang keluar. Kita hitung per tiga jam berapa yang keluar dan masuk," kata dia.
Ia menambahkan, petugas juga melakukan pengawasan penerapan prokes di lokasi wisata. Petugas terus berkeliling emberikan imbauan kepada wisatawan.
"Setiap ada kerumunan, kita bubarkan. Perlu diingat, ini kan masih uji coba. Kalau gagal ya tutup lagi," ujar dia.
Kendati demikian, Bangi mengklaim, sejauh ini penerapan prokes di kawasan wisata berjalan baik. Pelaku usaha pariwisata juga sama-sama ikut menjaga prokes.