REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin, mengatakan akan menugaskan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor dan Badan Informasi Geospasial (BIG), untuk menginvestigasi penyebab meluapnya air Sungai Cidurian yang menyebabkan banjir bandang. Pemerintah Bogor (Pemkab) Bogor juga akan membangun bendungan di Sungai Cidurian.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Bogor, ada empat kecamatan yang dilewati oleh aliran Sungai Cidurian. Yakni Kecamatan Sukajaya, Cigudeg, Jasinga dan Nanggung. "Airnya sangat deras sekali. Padahal kalay dilihat intensitas hujan itu nggak terlalu besar dan hanya dua jam. Jadi apakah di atas (hulu) ada yang ambrol atau apa, kita selidiki. Bila perlu harus ke atas, bagaimana penyebab air bisa tumpah ruah seperti itu," ujar Ade Yasin kepada wartawan usai meninjau lokasi bencana, Selasa (7/9).
Ade Yasin mengatakan, hujan deras sekitar dua jam yang melanda Kabupaten Bogor membuat Sungai Cidurian langsung meluap. Dimana hulu Sungai Cidurian terdapat di Kecamatan Sukajaya, dan turun hingga ke tiga kecamatan lainnya.
"Makanya ini perlu diinvestigasi penyebabnya apa sehingga ada air tumpah ruah ke bawah," katanya.
Selain itu, sambung Ade Yasin, Pemkab Bogor berencana untuk membuat bendungan di tempat yang seharusnya. Sebab, aliran Sungai Cidurian tidak berada pada jalurnya dan memiliki aliran baru. Sehingga banyak yang tidak tertampung dan butuh perbaikan bendungan.
Ade Yasin mengatakan, pembangunan bendungan tersebut telah melewati proses lelang dan memasuki masa sanggah. Diharapkan, pembangunan bendungan dan perbaikian bisa dilakukan secepatnya.
Terkait warga yang sempat terisolasi, Ade Yasin mengatakan, hal itu tidak akan luput dari perhatian Pemkab Bogor. Diketahui, dari 11 rumah yang terdampak, satu rumah di antaranya mengalami rusak berat.
"Tapi ini juga tidak luput dari perhatian kita, kita tidak ingin kejadian ini terulang lagi. Makanya tahun ini segera dibuat, dicair solusinya, dengan dibuatkan bendungan," ujarnya.