REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Gubernur Jabar Ridwan Kamil, mengatakan situasi pengendalian penyebaran Covid 19 di Jabar masih membaik. BOR, kembali turun di 9,3 persen.
"Ini pertama kalinya BOR di bawah 1 digit syukur alhamdulillah mudah-mudahan kita pertahankan," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di acara Konferensi Pers Virtual, Selasa (14/9).
Terkait dua wilayah yakni Cirebon dan Purwakarta yang masuk kategori PPKM Level 4, Emil menjelaskan pihaknya tadi sudah memverifikasi.
"Jadi kesimpulannya bukan ada kenaikan kasus faktor epidemologi. Tapi, lebih kepada update data lama yang baru berhasil dengan pemerintah pusat, jadi secara realita bukan di PPKM level 4 tapi karena data yang dibaca ada tambahan dari kasus masa lalu sehingga jadi PPKM level 4," paparnya.
Emil mengatakan, saat ini pihaknya sedang mengkomunikasikan dengan pemerintah pusat dan difasilitasi oleh pemprov jabar.
Emil mencontohkan, Purwakarta juga kematiannya 0 dalam 4 hari. "Sementara dalam catatan ppkm level 4 ini naik empat kali lipat," katanya.
Sementara menurut menurut Ketua Harian Satgas Penanganan COVID-19 Jabar, Dewi Sartika, dua daerah di Jabar masuk PPKM level berdasarkan laporan kepala daerah, salah satunya karena cleansing data. Agar kedua daerah tersebut bisa keluar dari PPKM Level 4 maka pihaknya terus melakukan pembinaan termasuk peningkatan vaksinasi, 5M dan 3T.
"Peningkatan posko dan prokes di mall, pasar, hotel, resto, dan lokasi-lokasi kegiatan ekonomi termasuk penerapan aplikasi Peduli Lindungi terus kita genjot di kedua daerah tersebut. Termasuk, penerapan atau melakukan chek list Prokes atau assesment saat melakukan monitoring," paparnya.
Dewi menjelaskan, berdasarkan Irmendagri No 42 tahun 2021, sebanyak 11 daerah masuk dalam level 2, 14 daerah masuk dalam level 3, dan 2 daerah masuk level 4.
Menurut Dewi, Purwakarta masuk PPKM level 4 karena kasus terkonfirmasi positif Covid 19, naik dari 2,82 ke 10,25. Begitu juga, dengan kasus yang meninggalnya naik 0,31 ke 15,58. Sementara Kabupaten Cirebon, naik dari 5,17 ke 9,29. Untuk kasus meninggalnya, dari 2,49 naik 15,91.
Sementara terkait jumlah nakes yang diberikan booster, menurut Emil, yang sudah disuntik sekitar 102 ribu dari total 180 ribu Nakes atau hampir 60 persen.
"Diharapkan sekitar September 100 persen booster vaksin Nakes sudah terlaksanakan," katanya.
Untuk insentif Nakes di Jabar, kata dia, sudah terserap hampir 80 persen. Yakni, dari Rp 40 miliar terserap Rp 32 miliar per 10 September. "Kalau di total hampir 80 persen," katanya.