Kamis 16 Sep 2021 13:58 WIB

Disdik Izinkan 2.007 Sekolah di Bandung PTM Terbatas

Evaluasi PTM terbatas relatif berjalan dengan baik.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
SETELAH 2 TAHUN ‘LIBUR’: Walikelas  SD Islam Az Zakiyah berswafoto dengan siswa usai mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Bandung, Rabu (15/9/2021). Satu sesi PTMT dibagi dalam 3 shift. sekali dalam seminggu. Mereka kembali belajar di sekolah setelah hampir 2 tahun mereka menjalani pembelajaran secara daring.    YOGI ARDHI/REPUBLIKA
Foto: Republika/Yogi Ardhi
SETELAH 2 TAHUN ‘LIBUR’: Walikelas SD Islam Az Zakiyah berswafoto dengan siswa usai mengikuti Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT) di Bandung, Rabu (15/9/2021). Satu sesi PTMT dibagi dalam 3 shift. sekali dalam seminggu. Mereka kembali belajar di sekolah setelah hampir 2 tahun mereka menjalani pembelajaran secara daring. YOGI ARDHI/REPUBLIKA

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sebanyak 2.007 sekolah dari total 4.000 lebih sekolah pada jenjang PAUD hingga SMA/SMK di Kota Bandung sudah diizinkan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara terbatas. Mereka diverifikasi oleh tim satgas Covid-19 dan dinyatakan layak menggelar PTM terbatas.

Kabid Pembinaan dan Pengembangan SD Disdik Kota Bandung, Bambang Ariyanto mengatakan 2.007 sekolah yang diizinkan menggelar PTM terdiri atas 330 sekolah yang sudah melaksanakan PTM pada 8 September kemarin. Sedangkan 1.667 sekolah sudah bisa melaksanakan kegiatan PTM terbatas sejak Rabu (15/9) kemarin.

Baca Juga

Ia mengatakan, sekolah yang menyelenggarakan belajar tatap muka 8 September kemarin diberikan kapasitas 50 persen. Sedangkan sekolah yang memulai belajar tatap muka pada tanggal 15 diberikan kapasitas maksimal 25 persen. "Dari 4.000 baru 2.007 (sekolah) yang menggelar PTM yang belum bisa dapat mengajukan. Kita akan verifikasi tahap ketiga ada 30 item yang diverifikasi," ujarnya kepada wartawan di acara Bandung Menjawab, Kamis (16/9).

Ia mengatakan, jenjang SD yang paling banyak diizinkan belajar tatap muka disebabkan jumlah sekolah yang banyak. Pihaknya tidak mengizinkan sekolah untuk belajar tatap muka berdasarkan unsur kewilayahan. "Warga Bandung lebih banyak yang menginginkan PJJ," ujarnya. 

Namun terdapat 16 sekolah yang mengajukan permohonan penjadwalan ulang belajar tatap muka dari tanggal yang direncanakan 15 September kemarin. Bambang mengatakan evaluasi PTM terbatas relatif berjalan dengan baik dan belum ditemukan laporan tentang sesuatu yang tidak diinginkan termasuk siswa yang terpapar. Bahkan keluhan-keluhan dari orang tua relatif tidak ada.

Ia menambahkan, selama masa pandemi Covid-19 pihaknya menyiapkan kurikulum khusus yaitu untuk pembelajaran tatap muka (PTM) dan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Pihaknya berharap pada awal Januari 2022 pelaksanaan pembelajaran tatap muka dapat dilaksanakan 100 persen. "Kalau level PPKM turun lagi tidak menutup kemungkinan dihentikan, kalau lebih baik maka PTM sesuai rencana," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement