Selasa 21 Sep 2021 21:13 WIB

Ada Pendaki Hilang, Jalur Pendakian Gunung Guntur Ditutup

ada seorang pendaki yang hilang dan masih dalam pencarian petugas.

Kebakaran di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jumat (25/10). Kebakaran itu melanda kawasan cagar alam sejak Kamis (24/10) malam.
Foto: Dok BPBD Kab Garut
Kebakaran di Gunung Guntur, Kabupaten Garut, Jumat (25/10). Kebakaran itu melanda kawasan cagar alam sejak Kamis (24/10) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT — Polsek TarogongKaler, Kabupaten Garut melakukan koordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) menutup sementara jalur wisata pendakian Gunung Guntur, Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat karena ada seorang pendaki yang hilang dan masih dalam pencarian petugas.

"Sementara ditutup kawasan pendakian sampai batas tujuh hari pencarian," kata Kepala Polsek Tarogong Kaler Iptu Masrokan usai melakukan pencarian seorang pendaki di Gunung Guntur, Garut, Selasa (21/9).

Ia menuturkan petugas gabungan dari unsur Polri, TNI, Basarnas, BKSDA, dan relawan sudah melakukan pencarian terhadap pendaki yang hilang yakni Muhammad Gibran Arrasyid (14) warga Kampung/Desa Citangtu, Kecamatan Pangatikan, Garut.

Korban yang dilaporkan hilang sejak Minggu (19/9) itu, kata dia, sampai pada hari ketiga pencarian, Selasa dengan menyusuri kawasan Gunung Guntur belum juga ditemukan, hingga pencarian dihentikan dan dilanjutkan Rabu (22/9).

Selama proses pencarian itu, kata dia, maka kawasan Gunung Guntur dari jalur mana pun ditutup sementara bagi pendaki yang hendak menuju puncak gunung tersebut.

"Jalur pendakian di tempat lain yang mengarah ke sana ditutup, imbauan sementara jangan mendaki dulu karena sedang melaksanakan pencarian orang hilang," kata Masrokan.

Kepala Seksi Wilayah V Garut, BBKSDA Jabar Dodi Arisandi menambahkan jalur pendakian Gunung Guntur sudah ditutup untuk pendaki sampai batas waktu belum ditentukan.

"Kita masih tutup sementara pendakian dari kemarin (Senin) sampai waktu yang tidak ditentukan, nanti kita lihat perkembangan di lapangan," katanya.

Ia menyampaikan proses pencarian pendaki yang hilang di Gunung Guntur melibatkan 100 personel dari berbagai institusi dan juga sukarelawan atau warga setempat.

Selama pencarian, kata dia, petugas mengalami kendala cuaca yakni kondisinya mendung, gerimis, dan juga berkabut sehingga cukup menghambat saat mencari korban di kawasan gunung.

"Kami masih melakukan pencarian, total ada lebih 100 orang yang melakukan pencarian, memang salah satu kendala di atas itu agak mendung dan gerimis dan berkabut jadi cukup menghambat," katanya.

Sebelumnya, pendaki yang hilang itu datang bersama rombongan terdiri dari 11 laki-laki dan tiga perempuan yang melakukan pendakian ke Gunung Guntur, Sabtu (18/9) sore.

Rombongan pendakian tiba di Pos 3 lalu memasang tenda untuk bermalam, dan keesokan harinya melanjutkan perjalanan pendakian ke puncak Gunung Guntur.

Namun korban lebih memilih tidak melanjutkan perjalanan menuju puncak dan tetap tinggal di Pos 3. Setelah temannya turun, korban tidak ada di tenda, barang atau peralatan milik korban pun masih ada di tempat.

Rombongan pendaki itu berusaha mencari korban hingga sore, namun tidak berhasil ditemukan hingga akhirnya melaporkan ke petugas jaga pos jalur pendakian Gunung Guntur.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement