Kamis 23 Sep 2021 18:12 WIB

5.800 Ibu Hamil di Cirebon jadi Target Vaksinasi Covid-19

Semua jenis vaksin aman untuk ibu hamil.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolandha
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke ibu hamil dan menyusui menggunakan metode satu ke banyak (one to many) di RSUD Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (26/8). Sebanyak 5.800 ibu hamil di Kota Cirebon menjadi target vaksinasi Covid-19.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Vaksinator menyuntikkan vaksin Covid-19 ke ibu hamil dan menyusui menggunakan metode satu ke banyak (one to many) di RSUD Al Ihsan, Baleendah, Kabupaten Bandung, Kamis (26/8). Sebanyak 5.800 ibu hamil di Kota Cirebon menjadi target vaksinasi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sebanyak 5.800 ibu hamil di Kota Cirebon menjadi target vaksinasi Covid-19. Para ibu hamil diminta untuk tidak takut divaksinasi Covid-19.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon, Edy Sugiarto, menjelaskan, berdasarkan penelitian terakhir, ibu hamil dan komorbid sangat penting untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19. Pasalnya, jika terpapar, maka mereka berpeluang mengalami gejala yang lebih gawat.

Baca Juga

"Tahun ini saja, ada tujuh ibu hamil di Kota Cirebon yang meninggal karena terpapar Covid-19," kata Edy, saat Pencanangan Vaksinasi Ibu Hamil dan Keluarga di Wilayah Kota Cirebon, yang digelar di RS Budi Asta, Kamis (23/9).

Edy menjelaskan, semua jenis vaksin aman untuk ibu hamil. Namun, ibu hamil yang bisa divaksinasi adalah yang usia kandungannya minimal 13 minggu.

Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cirebon, Agus Mulyadi, meminta agar ibu hamil yang memenuhi syarat, untuk tidak ragu divaksinasi. Pasalnya, keuntungan yang didapatkan dari segi kesehatan lebih banyak dibandingkan ibu hamil yang tidak divaksinasi Covid-19.

Agus menilai, ada tiga faktor yang menjadi kendala vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil. Pertama, kendala dari ibu hamil itu sendiri yang enggan divaksinasi. Penyebabnya, bisa jadi karena mereka banyak menerima berita bohong atau hoaks.

Faktor kedua yaitu karena petugas kesehatan yang sebelumnya ragu. Sedangkan faktor ketiga, dipicu tidak diizinkan oleh suami atau anggota keluarganya untuk divaksinasi.

"Tapi Pak Kadinkes tadi sudah memberikan instruksi. Dengan persyaratan tertentu, ibu hamil bisa divaksin," tukas Agus.

Agus menambahkan, sosialisasi vaksinasi Covid-19 untuk ibu hamil sebaiknya tidak hanya dilakukan kepada mereka. Namun juga kepada suami maupun anggota keluarga mereka. Baik suami maupun keluarga, dapat mendukung ibu hamil untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement