Selasa 28 Sep 2021 15:17 WIB

Capaian Vaksinasi di Tasikmalaya Masih Rendah

Minat masyarakat untuk menjalani vaksinasi sudah sangat tinggi.

Rep: Bayu Adji P/ Red: Muhammad Fakhruddin
Capaian Vaksinasi di Tasikmalaya Masih Rendah (ilustrasi).
Foto: Republika/Bayu Adji P
Capaian Vaksinasi di Tasikmalaya Masih Rendah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Sudah lebih dari enam bulan berjalan, capaian vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya masih berada di bawah 20 persen. Hingga 28 September 2021, baru 262.983 orang atau 17,75 persen dari total target sekitar 1,4 juta orang di Kabupaten Tasikmalaya yang menjalani vaksinasi dosis pertama di Kabupaten Tasikmalaya. Capaian vaksinasi dosis kedua lebih rendah lagi, yaitu 7,5 persen atau 111.193 orang.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan dan Pengendalian Penduduk Kabupaten Tasikmalaya, Atang Sumardi mengatakan, masih rendahnya capaian vaksinasi disebabkan distribusi vaksin yang masih terbatas. Padahal, menurut dia, minat masyarakat untuk menjalani vaksinasi sudah sangat tinggi. 

"Karena vaksinnya mssih terbatas, kita belum bisa layani semua. Bahkan ada beberapa jadwal vaksinasi yang dibatalkan karena vaksinnya habis," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (28/9).

Kendati demikian, ia menilai, saat ini distribusi vaksin dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) ke Kabupaten Tasikmalaya mulai lancar. Setiap pekan, selalu ada pendistribusian vaksin. Pihaknya juga terus melakukan upaya percepatab vaksinasi dengan melibatkan instansi lain seperti TNI dan Polri.  

Atang menyebutkan, saat ini ditergetkan dalam sehari pelaksanaan vaksinasi di Kabupaten Tasikmalaya bisa dilakukan kepada 19 ribu orang. Dalam beberapa waktu ke belakang, ia mengklaim, target itu selalu tercapai. "Mangkanya kita akan diprioritaskan untuk distribusinya," ujar dia.

Ia menambahkan, pihaknya juga terus meminta Pemprov Jabar untuk menambah pasokan vaksin. Menurut dia, pihaknya siap untuk melakukan vaksinasi kepada 100 ribu orang dalam sepekan. 

"Kalau dapat 100 ribu dosis akan dibagi ke 40 puskesmas, satu puskesmas dapat 2.500 dosis. Satu puskesmas sehari 500 dosis, seminggu bisa selesai. Soalnya masyarakat sekarang sudah menunggu," kata Atang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement