REPUBLIKA.CO.ID,TASIKMALAYA -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bencana merilis data kejadian bencana sejak Januari hingga September 2021. Dari data tersebut, tanah longsor merupakan kejadian bencana yang paling mendominasi di Kabupaten Tasikmalaya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Tasikmalaya, Irwan mengatakan, sejak Januari hingga September 2021 terdapat 260 kejadian bencana. Dari total kejadian bencana itu, 51 persen atau 133 kejadian di antaranya bencana tanah longsor. Sisanya, 13 kejadian banjir, 44 kejadian angin kencang, 35 kebakaran, 13 gerakan tanah, 22 kejadian lainnya. "Masih didominasi bencana tanah longsor," kata dia, Senin (4/10).
Ia menyebutkan, dari total kejadian bencana itu berakibat 1.112 rumah rusak terdampak. Rinciannya, 77 rumah rusak berat, 74 rumah rusak sedang, 267 rumag rusak ringan, dan 575 rumah terendam banjir.
Sementara itu, masyarakat yang terdampak bencana mencapai 1.216 kepala keluarga (KK). Sebanyak lima orang dilaporkan meninggal dunia dan tiga orang mengalami luka.
Irwan mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dalam menghadapi bencana. Sebab, berdasarkan prakiraan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Oktober Kabupaten Tasikmalaya akan memasuki puncak musim hujan.
Ia menilai, ketika musim hujan, potensi kejadian tanah longsor akan semakin besar. Ia mencontohkan, pada September lalu sudah terdapat beberapa kejadian longsor di Kabupaten Tasikmalaya. "Namun sejauh ini kejadiannya masih longsor-longsor kecil," kata dia.