Kamis 14 Oct 2021 20:43 WIB

Vaksinasi Lansia di Jabar Masih Terkendala

Banyak kelompok lansia yang kesulitan untuk datang ke tempat sentra vaksinasi

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar sekaligus Pendiri Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil, masih ada beberapa tantangan untuk mengejar target vaksin. Salah satunya adalah vaksin untuk kelompok lansia.
Foto: Rizal FS/Biro Adpim Jabar
Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar sekaligus Pendiri Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil, masih ada beberapa tantangan untuk mengejar target vaksin. Salah satunya adalah vaksin untuk kelompok lansia.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Pemprov Jawa Barat terus mendorong program vaksinasi kepada masyarakat. Langkah ini dilakukan untuk mengejar target 37 juta warga Jabar divaksin agar herd immunity  bisa terbentuk di akhir tahun nanti. 

Menurut Wakil Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi Satgas Penanganan Covid-19 Jabar sekaligus Pendiri Jabar Bergerak Atalia Praratya Ridwan Kamil, masih ada beberapa tantangan untuk mengejar target vaksin. Salah satunya adalah vaksin untuk kelompok lansia. 

"Ada yang juga kita butuhkan selain capaian vaksinasi untuk meningkatkan level dari tiga  ke dua karena kita juga harus menggenjot pelaksanaan vaksinasi pada lansia. Lansia ini yang masih perlu kita dorong," ujar Atalia di SLB Autisma Bunda Bening Selakshahati, Kabupaten Bandung, Kamis (14/10).

Atalia mengatakan, salah satu hal yang menjadi kendala vaksinasi lansia adalah masalah akses. Menurutnya, banyak kelompok lansia yang kesulitan untuk datang ke tempat sentra vaksinasi yang tersedia.  "Akses jadi banyak lansia yang kesulitan untuk datang ke sentra vaksinasi," kata Atalia.

Oleh karena itu, kata Atalia, Pemprov Jawa Barat juga mendorong vaksinasi di tempat praktik bidan desa yang jumlahnya ribuan. Dengan begitu warga tak perlu jauh-jauh datang ke sentra vaksinasi. "Sehingga saya tadi saya sampaikan bidan desa ini akan menjadi salah satu solusi bisa kita ambil," katanya.   

Menurut Atalia, ia membayangkan di Jabar ini ada 9.500 bidan desa yang sudah terlatih. "Jadi kalau kita bayangkan bahwa yang sudah siap adalah 6.000 sampai 9.000, kalau itu bisa masuk ke wilayah-wilayah terjauh jadi tidak di sentra vaksin saja akan lebih banyak masyarakat yang terfasilitasi," papar Atalia.

Oleh karena itu, Pemprov Jawa Barat terus mendorong vaksinasi di daerah yang masih rendah capaiannya. Sebab, capaian rendah ini akan berpengaruh pada Level kebijakan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). 

"Kami sangat mendorong apalagi di Kabupaten Bandung ini masih harus didorong dengan capaian vaksinasinya karena kita butuh aglomerasi dari Kabupaten Bandung sehingga nanti seluruhnya lima wilayah tersebut dari Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Cimahi sehingga bisa mencapai level 2 dalam waktu dekat," kata Atalia 

"Jadi sekarang ada namanya aglomerasi. Kalau ada yang kurang dari 60 persen capaian vaksinasinya maka kita tidak akan pernah masuk ke level 2. Jadi harus bersama-sama saling tolong menolong," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement