REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kasus siswa dan guru positif Covid-19 di Kota Bandung terus bertambah. Beberapa sekolah yang melakukan pembelajaran tatap muka (PTM) terpaksa dihentikan sementara. Jumlah sekolah yang menghentikan PTM ini pun terus bertambah setiap hari.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat siswa dan guru yang mengikuti PTM terbatas dan terkonfirmasi positif Covid-19 bertambah menjadi 265 hingga Selasa (2/11) pukul 12.00 WIB. Jumlah tersebut terdiri dari 244 siswa dan 21 guru. "Positif 265 atau 3,2 persen, negatif 7.892 atau 96,8 persen," ujar Kadinkes Kota Bandung, Ahyani Raksanagara, saat dikonfirmasi, Selasa (2/11).
Ia melanjutkan, jumlah sekolah yang sudah dilakukan pemeriksaan tes PCR sebanyak 214 sedangkan jumlah sampel yang sudah diperiksa sebanyak 8.157. Total sekolah yang memiliki hasil tes PCR di atas 5 persen sebanyak 54 sekolah, 1 hingga 5 persen 53 sekolah dan 0 persen 107 sekolah.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna, mengatakan, jumlah siswa dan guru yang positif Covid-19 saat ini tidak mengharuskan PTM terbatas dihentikan total. Terlebih kondisi kesehatan siswa dan guru dalam keadaan ringan dan tidak mengarah ke berat sehingga relatif stabil.
"Muncul angka sekitar 3 sekian persen artinya saya melihat sesuai ketentuan aturan tidak harus PTM terbatas dihentikan, tapi putusan di Pak Wali," katanya.
Berdasarkan ahli epidemologi saat ini masa inkubasi Covid-19 10 hari. Dia mengatakan, jika melewati tersebut tidak terjadi keluhan maka siswa dan guru dinyatakan sembuh dan bisa beraktivitas kembali. Pihaknya tidak akan melakukan tes kembali.
Ema melanjutkan, saat ini total 54 sekolah yang harus menghentikan PTM sementara selama 15 hari akibat kasus Covid-19 di atas 5 persen. Apabila tidak terdapat kenaikan kasus maka setelah 15 hari sekolah dapat kembali menggelar PTM.
Ia menambahkan, surveilans masih tetap berjalan namun wacana seluruh siswa dan guru di semua sekolah di tes PCR relatif sulit dilakukan. Sebab pihaknya keterbatasan alat tes PCR. Proses tracing pun dilakukan kepada keluarga dan orang-orang yang melakukan kontak erat.