REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya terus berupaya mengejar target cakupan vaksinasi Covid-19 kepada lansia agar bisa mencapai 40 persen sebelum 15 November. Sebab, cakupan vaksinasi kepada lansia minimal 40 persen menjadi syarat agar Kota Tasikmalaya bisa menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 2.
Wali Kota Tasikmalaya Muhammad Yusuf menginstruksikan para camat dan lurah harus mengejar target vaksinasi lansia dalam dua hari ke depan. Diharapkan, pada 15 November mendatang cakupan vaksinasi lansia di Kota Tasikmalaya sudah bisa mencapai 40 persen.
"Saya minta Ahad mereka melakukan vaksinasi. Data sudah ada by name by address. Besok mereka melakukan pendataan, Ahad kita lakukan vaksin," kata dia, Jumat (12/11).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, cakupan vaksinasi dosis pertama kepada lansia baru mencapai 37,88 persen atau 22.170 orang dari total sasaran 58.522 orang. Untuk mencapai cakupan 40 persen, dibutuhkan sekitar 1.200 orang lagi untuk divaksin.
Menurut Yusuf, 1.200 orang itu sebenarnya dapat dengan mudah tercapai apabila seluruh kelurahan di Kota Tasikmalaya bertugas. Dengan 69 kelurahan yang ada di Kota Tasikmalaya, masing-masing kelurahan hanya perlu melaksanakan vaksinasi kepada sekitar 60 orang lansia.
"Kalau ada kesulitan untuk memanggil orang itu, tolong dikomunikasikan. Saya akan minta Pak Dandim atau Pak Kapolres untuk mengangkut orang itu. Mungkin ada lansia yang sudah tidak bisa jalan, kita akan angkut mereka," ujar dia.
Yusuf mengatakan tak ada alasan untuk tidak bisa mencapai 40 persen cakupan vaksinasi kepada lansia di Kota Tasikmalaya pada 15 November. Target itu harus tercapai agar Kota Tasikmalaya dapat menerapkan PPKM Level 2. "Ini kan hanya tinggal kurang dua persen lansia lagi untuk masuk PPKM Level 2. Harus tercapai," imbuhnya.
Menurut Yusuf, pelaksanaan vaksinasi kepada lansia memang terkendala banyak faktor. Salah satunya adalah mengenai hoaks seputar vaksinasi di kalangan masyarakat.
Namun, ia menilai masalah itu seharusnya dapat diselesaikan dengan memberikan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat. Aparat yang ada di kelurahan harus bergerak melakukan sosialisasi dan edukasi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat mengatakan cakupan vaksinasi dosis pertama secara keseluruhan sebenarnya telah melebihi 50 persen. Data per 12 November mencatat cakupan vaksinasi dosis pertama secara total berada di angka 57,99 persen atau 324.908 orang dari total sasaran 506.243 orang
Namun, untuk bisa menerapkan PPKM Level 2 bukan hanya cakupan vaksinasi secara keseluruhan yang menjadi indikator, melainkan juga cakupan vaksinasi kepada lansia. Cakupan vaksinasi kepada lansia minimal harus sudah mencapai 40 persen untuk bisa menerapkan PPKM Level 2.
"Kita sudah mendapat data by name by address data warga lansia yang belum divaksin dari Disdukcapil. Ini harus dikejar pada Sabtu dan Ahad. Targetnya, satu kelurahan minimal membawa 20 orang lansia untuk ke puskesmas divaksin, apabila perlu dijemput," kata dia.
Menurut Uus, selama ini pelaksanaan vaksinasi kepada lansia banyak terkendala terkait masalah mobilitas. Ia menilai mobilitas lansia sangat terbatas meski layanan sudah dilakukan sampai tingkat kelurahan.
Namun, nyatanya upaya mendekatkan layanan vaksinasi ke masyarakat belum cukup efektif. Karena itu, upaya penjemputan harus dilakukan. "Sekarang akan kita jemput bola. Mudah-mudahan bisa tercapai targetnya," kata dia.