Rabu 17 Nov 2021 17:46 WIB

Sembilan Longsor Terjadi Dalam Sehari di Kuningan

Kabupaten Kuningan telah menetapkan siaga darurat bencana sejak November-April 2022.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus raharjo
Pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Kabupaten Kuningan (ilustrasi).
Foto: bpbd.kuningankab.go.id
Pergerakan tanah yang mengakibatkan longsor di Kabupaten Kuningan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN – Bencana longsor dilaporkan terjadi sembilan kali dalam sehari di wilayah Kabupaten Kuningan. Masyarakat diimbau untuk mewaspadai bencana hidrometeorologi di musim penghujan ini.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan, sembilan kali longsor itu dilaporkan terjadi pada Selasa (16/11). Longsor tersebut tersebar di enam desa pada lima kecamatan.

Baca Juga

Adapun sembilan titik longsor itu masing-masing terjadi di RT 003 RW 001 Desa Kertawirama Kecamatan Nusaherang, Desa Cimenga pada akses Jalan Cipasung – Subang Kecamatan Darma, RT 09 RW 01 Desa Cimenga, Kecamatan Darma serta di akses Jalan Desa Cipedes, Kecamatan Ciniru.

Selain itu, longsor juga dilaporkan terjadi di RT 004 RW 003 Desa Cipedes Kecamatan Ciniru, RT 005 RW 003 Desa Cipedes Kecamatan Ciniru, RT 009 RW 003 Desa Cilebak Kecamatan Cilebak, RT 002 RW 001 Desa Bungurberes Kecamatan Cilebak serta RT 05 RW 02 Desa Cipondok Kecamatan Cibingbin.

"Tidak ada korban jiwa dalam semua peristiwa tersebut,’’ tutur Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Kuningan, Indra Bayu, Rabu (17/11).

Menurut Indra, longsor diawali dengan hujan intensitas ringan hingga lebat yang mengguyur wilayah setempat. Hujan turun selama berjam-jam hingga akhirnya menyebabkan longsor.

Peristiwa longsor tersebut berdampak pada satu titik akses jalan kabupaten, dua titik akses jalan desa dan enam titik tebing penahan tanah (TPT) pemukiman. Selain itu, longsor juga mengancam 12 unit rumah warga.

"Kami mengimbau agar masyarakat tetap siaga dan waspada terhadap bencana hidrometeorologi," ujar Indra.

Kabupaten Kuningan telah menetapkan siaga darurat bencana hidrometeorologi sejak awal November 2021 sampai April 2022. Apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi pun digelar di Lapangan Sepak Bola Kelurahan Ciporang, Senin (15/11). Apel tersebut dipimpin langsung Bupati Kuningan, Acep Purnama.

Acep menyatakan, penanggulangan bencana merupakan tanggung jawab semua pihak, baik pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi dan media massa. Dia menyatakan, semua pihak itu harus bersama-sama proaktif dalam penanganan maupun pengurangan risiko bencana.

"Kewaspadaan dan kesiapsiagaan untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan terjadinya bencana harus kita tingkatkan. Apel ini sebagai bentuk kesiapsiagaan seluruh elemen di Kabupaten Kuningan,’’ tegas Acep.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement