REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON -- Pemkot Cirebon tetap mengalokasikan anggaran untuk penanganan Covid-19 pada tahun depan. SKPD pun diminta fokus mengejar ketertinggalan pembangunan yang tertunda karena pandemi pada 2020 dan 2021.
Wali Kota Cirebon, Nashrudin Azis, mengatakan, besarnya anggaran yang dialokasikan untuk penanganan Covid-19 di Kota Cirebon tahun depan mencapai lima persen dari APBD.
‘’Untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya lonjakan,’’ ujar Azis, usai rapat paripurna di gedung DPRD Kota Cirebon, Senin (22/11).
Azis menambahkan, dengan telah dianggarkannya penanganan Covid-19 untuk tahun depan secara khusus, maka diharapkan tidak mengganggu anggaran lainnya. Dengan demikian, recofusing terhadap anggaran pembangunan pada 2022 tidak terlalu banyak dilakukan.
‘’Kita berharap rencana pembangunan di 2022 dan 2023 bisa terlaksana,’’ terang Azis.
Pada 2022, sejumlah pembangunan yang telah direncanakan di antaranya berupa penataan kota tua di sekitar jalan Yos Sudarso, BAT dan Jalan Pasuketan. Selain itu, peningkatan jalan Siliwangi-Kartini, termasuk peningkatan fungsi trotoar dan perbaikan drainase.
Sementara itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Cirebon, Arif Kurniawan, menyebutkan, anggaran untuk penanganan Covid-19 yang telah disiapkan pada 2022 sebesar kurang lebih Rp 80 miliar. ‘’Dialokasikan di BTT,’’ terang Arif.
Arif mengakui, dengan alokasi besaran lima persen dari APBD, maka anggaran Covid-19 untuk tahun depan di Kota Cirebon semestinya hanya Rp 72 miliar. Namun, Pemkot Cirebon sengaja menambahkannya menjadi Rp 80 miliar. Hal itu dimaksudkan agar tidak terjadi refocusing berkali-kali untuk anggaran lain yang ada di perangkat daerah.