REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat menyatakan, akan mengaktifkan kembali Bank Sampah Induk Patriot (BSIP) setelah vakum selama pandemi Covid-19.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi, mengatakan, Pemkot Bekasi dalam waktu dekat akan membuat kerja sama dengan BSIP Kota Bekasi untuk menunjukkan eksistensinya selaku pengelola sampah.
"Dalam kerja sama itu nanti kita gaet BPRS Patriot Kota Bekasi untuk pengembangan pengelolaan Bank Sampah khususnya terkait dana pinjaman," kata Rahmat di Kota Bekasi, Rabu (1/12).
Dia ingin melibatkan Ikatan Pejabat Pembuat Akta Tanah (IPPAT) Kota Bekasi yang membantu kepengurusan notaris bagi BSIP saat mendirikan koperasi bank sampah. Rahmat menyampaikan terima kasih kepada para penggerak dan pengelola dari tiap kecamatan yang telah memprogramkan dan menyosialisasikan bank sampah di setiap rukun warga (RW).
Menurut dia, RW merupakan kepanjangan tangan dari Pemerintah Kota Bekasi untuk setiap program yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah. "Saya juga meminta seluruh camat terus melakukan sosialisasi mengenai program Pemkot Bekasi dan ajak para RW untuk melakukan pembelajaran mengenai pentingnya pengelolaan sampah," kata Rahmat.
Ketua BSIP Kota Bekasi, Edi Supangat menjelaskan, selama pandemi Covid-19 kegiatan dari bank sampah terbilang minim. Dia menyebut, hanya beberapa RW saja yang masih eksis dan meneruskan bank sampah di wilayahnya.
"Penurunan terdampak Covid-19 dari 200 bank sampah hanya bergerak sekitar setengahnya, 89 tidak aktif. Kami sangat berharap Bank Sampah ini terus aktif pada saat landainya Covid-19 sedang landai seperti sekarang," katanya.
Pihaknya menyatakan siap melakukan sosialisasi kepada setiap RW sekaligus menggerakkan kembali bank sampah di masing-masing wilayah agar berjalan optimal seperti saat sebelum pandemi Covid-19 melanda Tanah Air.