Rabu 08 Dec 2021 21:04 WIB

Ratusan KK Terdampak Bencana di Sukabumi Peroleh Bantuan

Bantuan CPPD ini diharapkan bisa bermanfaat sehingga kebutuhan pangan bisa teratasi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Muhammad Fakhruddin
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meninjau bencana banjir dan longsor di Kecamatan Gunungpuyuh, Ahad (7/11) sore.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi meninjau bencana banjir dan longsor di Kecamatan Gunungpuyuh, Ahad (7/11) sore.

REPUBLIKA.CO.ID,SUKABUMI -- Sebanyak 216 kepala keluarga (KK) yang terdampak bencana di Kota Sukabumi memperoleh bantuan Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD). Harapannya bantuan ini dapat membantu meringankan beban penderitaan warga yang terdampak bencana beberapa waktu lalu.

Penyaluran bantuan ini dilakukan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Sukabumi Dida Sembada kepada waega terdampak bencana alam di 12 kelurahan di Ruang Rapat KAC DKP3, Sukabumi, Rabu (8/12). Bantuan tersebut disalurkan kepada 216 KK dan 727 jiwa.

Baca Juga

''Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengalokasikan beras CPPD tahun 2021 untuk Kota Sukabumi,'' ujar Sekda Kota Sukabumi, Dida Sembada.

Bantuan ini untuk memenuhi kebutuhan beras bagi masyarakat yang mengalami keadaan darurat dan kerawanan pangan pascabencana. Penyediaan beras CPPD juga, terang Dida, sebagai instrumen stabilisasi harga dan meningkatkan akses pangan kepada masyarakat yang berada di daerah rawan pangan.

Ia mengatakan, pemerintah membuat antisipasi, sehingga dibuat kebijakan cadangan pangan pemerintah daerah untuk mengatasi musibah yang ada di masyarakat. Bantuan ini, ungkap Dida, merupakan kepedulian pemerintah untuk membantu warga yang terkena musibah.

Dida mengungkapkan, bantuan CPPD ini diharapkan bisa bermanfaat, sehingga kebutuhan pangan bisa teratasi. Selain itu berharap bencana alam tidak ada lagi dan hindari dengan berbagai upaya mulai dari penataan lingkungan dan upaya antisipasi bencana lainnya.

Dalam kesempatan itu juga, ia mengajak warga untuk tetap waspada terhadap bencana. Apalagi dalam dua bulan terakhir ini curah hujan cukup tinggi dan di Kota Sukabumi terjadi bencana alam di beberapa titik. Terlebih jumlah penduduk semakin banyak dan lokasi hunian lokasi rawan malah ada yang ditempati.

''Kalau musim kemarau panjang lalu musim hujan dengan kondisi curah hujan tinggi diprediksi terjadi bencana,'' cetus Dida. Oleh sebab itu, harus dilakukan antisipasi oleh warga dan aparatur di wilayah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement