Jumat 24 Dec 2021 17:57 WIB

Bupati Bogor Jelaskan Tujuan Pendirian Tugu Pancakarsa di Sentul

Ade menjelaskan, filosofi Tugu Pancakarsa adalah tugu yang dibuat dari lima lawang.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Erik Purnama Putra
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin mendatangi perbatasan Kabupaten Bogor dan Cianjur, Sabtu (25/9).
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin mendatangi perbatasan Kabupaten Bogor dan Cianjur, Sabtu (25/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Tujuan pembangunan Tugu Pancakarsa di Jalan Raya Sirkuit Sentul, Kecamatan Babakan Madang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, untuk mengurangi kemacetan di kawasan tersebut. Hal itu lantaran dengan kebaradaan tugu tersebut membuat arus kendaraan menggunakan sistem searah jarum jam.

"Adanya tugu ini yang pertama adalah untuk mengurangi kemacetan yang selama ini belum terpecahkan, kita juga sudah membebaskan tanah di sekitarnya sehingga sistemnya itu satu arah, memutar arah jarum jam sehingga tidak ada lagi kemacetan-kemacetan yang cukup signifikan," ujar Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin kala meninjau pembangunan City Beautification Projects Kabupaten Bogor Tahun 2021 di Sentul, Kabupaten Bogor, Jumat (24/12).

Baca Juga

Ade menjelaskan, filosofi Tugu Pancakarsa adalah tugu yang dibuat dari lima lawang. Perinciannya, Lawang Kori yang berada di depan Cibinong City Mall (CCM) yang sudah dibangun pada masa kepemimpinan Bupati Edi Yoso. Lawang Kori disatukan menjadi lima yang menggambarkan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, yaitu Pancakarsa. Pancakarsa terdiri dari Bogor Sehat, Bogor Cerdas, Bogor Membangun, Bogor Maju, dan Bogor Berkeadaban.

"Kita tetap memelihara peninggalan bersejarah dari pendahulu kita atau dari nenek moyang, tetapi kita terjemahkan kedalam lima program yang memang bermanfaat untuk masyarakat, yaitu Pancakarsa," ujar Ade.

Menurut dia, keberadaan Tugu Pancakarsa juga bisa jadi tempat swafoto bagi masyarakat. Meski begitu, ia mengingatkan agar masyarakat bisa menjaga kebersihan dengan tidak membuang sampah sembarangan. "Tugu itu hanya sebagai ikon dan hanya untuk selfie, tidak ada orang makan di situ atau menyampah di situ," kata Ade.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement