REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar kabar simpang siur bahwa Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud meninggal dunia, Sabtu (22/1). Sumber pemerintah Saudi maupun media resmi Saudi belum mengonfirmasi maupun membantah soal berita ini.
Kabar tersebut pun menyita banyak perhatian publik hingga media luar negeri seperti, Mehr News Agency dari Iran. Namun, menurut media tersebut, kabar meninggalnya Raja Salman tidak benar.
Sementara itu, Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen RI) Jeddah Eko Hartono menyatakan, bahwa berita tersebut adalah kabar yang simpang siur. Menurutnya, kabar meninggalnya Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud, tidak benar.
"Itu (kabar meninggal Raja Salman-red) hoaks," kata Eko Hartono kepada Republika, Ahad (23/1).
Kabar meninggalnya Raja Salman bukanlah pertama kalinya beredar di media sosial. Pada 2020 kabar meninggalnya Raja Salman ramai beredar sebanyak dua kali melalui WhatsApp dan Facebook.
"Innalilahi Wainna Ilaihi Rajiun Telah meninggal Dunia Raja Salman Bin Abdul Aziz Al Saud Semoga Almarhum diberikan tempat yang terbaik di Sisi Allah Yang Maha Kuasa. Amin Ya Rabbal Alamin," tulis narasi pesan saat itu.
Namun demikian, setelah ditelusuri lebih lanjut, bahkan melalui Kementerian Informasi dan Informatika RI, kabar itu tidak benar. Saat itu, Kerajaan Arab Saudi menepis kabar tersebut dengan merilis sejumlah foto sang raja sedang menjalankan tugas kerajaan. Kantor berita Saudi Press Agency (SPA) mengunggah foto-foto Raja Salman yang memimpin upacara pelantikan Duta Besar Saudi yang baru diangkat ke Ukraina dan Uruguay.