Kamis 27 Jan 2022 09:34 WIB

Mahasiswa ITB Diajak Pelajari Kereta Cepat Jakarta Bandung

Pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung hingga Desember 2021 mencapai 79 persen.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Suasana proyek konstruksi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Lembah Teratai, Gadobangkong, Kabupaten Bandung Barat.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Suasana proyek konstruksi Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) di Lembah Teratai, Gadobangkong, Kabupaten Bandung Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- PT Kereta Api Cepat Indonesia China (KCIC) mengajak mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk mempelajari pembangunan kereta cepat Jakarta Bandung. Proyek yang direncanakan akan mulai uji coba pada akhir tahun 2022 ini bertepatan dengan pelaksanaan KTT G-20 yang diselenggarakan di Indonesia.

Direktur Manajemen Proyek dan Pengembangan Bisnis PT KCIC Allan Tandiono mengatakan, pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung hingga Desember tahun 2021 telah mencapai 79,9 persen. Jarak tempuh kereta cepat Jakarta Bandung tersebut hanya membutuhkan waktu 35 menit.

"Kereta paling cepat yang ada di Indonesia beroperasi dengan kecepatan 110 km/jam. Kereta Cepat Jakarta Bandung nanti bisa mencapai kecepatan 350 km/jam dan jalur ditempuh hanya 35 menit," ujarnya melalui keterangan yang diterima saat kuliah umum di ITB bertema "Membangun Masa Depan Transportasi Modern Indonesia, Rabu (26/1/2022).

Dia mengatakan, uji coba direncanakan pada akhir tahun 2022 dan ditargetkan pada saat pelaksanaan KTT G-20. Sedangkan target secara keseluruhan diharapkan dapat beroperasi pada pertengahan tahun 2023 mendatang.

Sosok yang pernah terlibat dalam pembangunan MRT di Singapura dan Jakarta serta LRT ini mengatakan, jenis kereta yang akan beroperasi terinspirasi dari budaya Indonesia yaitu batik dan satwa khasnya yaitu Komodo.

Allan mengajak mahasiswa untuk turun langsung mempelajari proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta Bandung yang saat ini masih dalam tahap kontruksi. Pembelajaran dilakukan agar ke depan Indonesia dapat melakukan kemandirian teknologi.

Rektor ITB Prof Reini Wirahadikusumah mengatakan, pihaknya harus menjadi yang terdepan mengetahui informasi baru tentang Kereta Cepat Jakarta Bandung. Dia pun menyambut baik ajakan PT KCIC kepada ITB untuk terlibat dalam proyek tersebut.

"Kita harus menjadi salah satu yang pertama tahu tentang update kereta cepat dan mampu memberikan informasi kepada publik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement