Selasa 01 Feb 2022 04:59 WIB

JQR Bantu Pemulangan Jenazah Mahasiswi Al-Azhar ke Cianjur

Almarhumah meninggal karena penyakit bronkitis dan menderita radang tulang belakang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: Mardiah Diah
Meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Seorang mahasiswi Al-Azhar Mesir Nurhayati Murofiq asal Desa Mangunjaya, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur menghembuskan napas terakhirnya di Kairo Mesir pada 24 Januari 2022. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis pihak rumah sakit Sadr Abbasiyah Kairo, almarhumah meninggal karena penyakit bronkitis dan menderita radang tulang belakang.

Menurut Ketua Umum Jabar Quick Response(JQR) Bambang Trenggono, dalam suasana berduka, keluarga almarhum yang berasal dari keluarga tak mampu sempat bingung dengan ongkos pemulangan jenazah. Kesulitan tersebut akhirnya terpecahkan setelah kerabat almarhum menghubungi Jabar Quick Response melalui media sosial.

Bambang mengatakan, setelah memverifikasi informasi yang diterima dari media sosial, pihaknya langsung melaksanakan langkah untuk membantu pemulangan jenazah. JQR mengirimkan satu unit mobil ambulance untuk mengantarkan kepulangan jenazah almarhumah dan mengurus biaya administrasi kargo di Bandara Soekarno-Hatta.

Jenazah, menurut Bambang, tiba di Tanah Air pada Kamis sore pukul 6 (27/1). Kemudian, sampai ke rumah duka di Cianjur pada Jumat dinihari (28/1). 

“Kami mendapatkan kontak keluarga almarhum, di sana kebutuhannnya tinggal biaya administrasi kargo di bandara serta kendaraan ambulance untuk membawa peti jenazah, untuk biaya lainnya telah tercover sumbangan dari warga netizen yang menyumbang,” ujar Bambang kepada wartawan, Senin (31/1).

Menurutnya, bersama pihak keluarga, pihak Kementrian Luar Negeri dan pihak aparat Desa Mangunjaya, dari Bandara Soekarno-Hatta lansung bertolak ke kediaman almarhumah untuk disemayamkan dan dimakamkan. Menurut Bambang, JQR juga menyalurkan santunan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk keluarga almarhum.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, selama hidup almarhumah adalah siswi berprestasi hingga bisa dikirim dengan program beasiswa ke Al-Azhar Kairo Mesir. Namun takdir berkata lain. 

“September lalu almarhumah pernah sakit di Cianjur, namun tetap kembali ke Kairo karena harus menyelesaikan kuliahnya di sana. Kita doakan semoga almarhum ditempatkan di tempat terbaik  di sisi-Nya,” katanya.

Dihubungi secara terpisah Ketua Paguyuban Alumni Mesir Jawa Barat, M Ramdan Arifin menyampaikan, rasa terima kasihnya kepada Gubernur Jabar Ridwan Kamil dan JQR yang telah membantu pemulangan jenazah almarhumah ke Tanah Air. "Saya mewakili keluarga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jawa barat yang sudah memfasilitasi kepulangan jenazah almarhumah dari mulai penjemputan di bandara sampai pendampingan administrasi dan penguburan jenazah," kata Ramdan.

Ramdan juga mengungkapkan, rasa bangganya terhadap JQR yang dinilai sangat responsif dan cepat dalam memberikan pelayanan terhadap warga. "Kami bangga sebagai warga Jawa Barat sudah mendapatkan hak kami sebagai warga yang telah dibantu oleh bapak Gubernur, semoga Jawa Barat dan Jabar Quick Response semakin maju," katanya.

Ramdan juga berharap agar ke depannya Jabar Quick Response terus maju dan semakin responsif dalam membantu warga yang membutuhkan pertolongan. "Kami berharap JQR terus maju, inovatif dan bisa lebih hebat lagi terkait masalah penanganan-penanganan (aduan) yang sifatnya urgent," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement