Rabu 16 Aug 2023 11:08 WIB

Tekan Risiko Kecelakaan Laut, JQR Bekali Nelayan Kemampuan Penyelamatan

Nelayan di Jabar diharapkan bisa membantu penyelamatan korban kecelakaan laut.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Irfan Fitrat
Jabar Quick Response (JQR) menggelar kegiatan JQR Nelayan Rescue Training di kawasan Pantai Timur Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Jabar), pada 11-12 Agustus 2023.
Foto: Dok JQR
Jabar Quick Response (JQR) menggelar kegiatan JQR Nelayan Rescue Training di kawasan Pantai Timur Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat (Jabar), pada 11-12 Agustus 2023.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG — Jabar Quick Response (JQR) bekerja sama dengan SAR Barakuda menggelar pelatihan untuk membekali para nelayan di Provinsi Jawa Barat (Jabar) kemampuan penyelamatan di laut. Dengan bekal dari pelatihan ini, nelayan diharapkan bisa membantu sesama dan menekan risiko saat terjadi kecelakaan laut.

Kegiatan pelatihan JQR Nelayan Rescue Training itu digelar di Pantai Timur Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jabar, pada 11-12 Agustus 2023. Pelatihan itu diikuti 70 nelayan dari berbagai wilayah pesisir Jabar.

Salah satu nelayan peserta pelatihan, Surlim (50 tahun), mengaku antusias saat mendengar kegiatan yang digelar JQR itu, meskipun digelar di Pangandaran. Nelayan asal Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, itu tetap semangat untuk bisa mengikuti pelatihan.

“Luar biasa menambah pengalaman. Baru pertama kali mengikuti kegiatan rescue seperti ini, jadi berkesan banget,” kata Surlim, yang sudah puluhan tahun menjadi nelayan.

Surlim mengapresiasi kegiatan pelatihan penyelamatan di laut yang ditujukan khusus untuk para nelayan ini. Ia mengharapkan kegiatan serupa bisa rutin digelar dan diselenggarakan di daerah lainnya.

“Saya harap kegiatan ini ada lagi dan berkelanjutan. Semoga tahun depan bisa ada lagi kegiatan seperti ini. Kalau bisa diadakan di kota-kota lainnya juga lebih bagus, biar merata,” kata Surlim.

Ketua Pelaksana JQR Nelayan Rescue Training, Usman Mawardi, mengatakan, kegiatan JQR Nelayan Rescue Training ini bertujuan memberikan pemahaman kepada para nelayan agar dapat saling membantu ketika terjadi kecelakaan di laut.

“Jadi, ketika ada masalah atau kecelakaan di laut, para nelayan tidak hanya mengandalkan tim Basarnas, Polairud, dan kepolisian saja, akan tetapi ada kesadaran dari nelayan, kerelawanan untuk membantu penyelamatan,” ujar Usman, Rabu (16/8/2023).

Usman mengatakan, para nelayan peserta kegiatan dibekali pengetahuan materi maupun praktik penyelamatan di laut. Pemateri JQR Nelayan Rescue Training ini berasal dari pihak-pihak kompeten, seperti dari Satuan Kepolisian Perairan dan Udara (Satpolairud) Polres Pangandaran, pos TNI Angkatan Laut Pangandaran, serta Politeknik Kelautan dan Perikanan (KP) Pangandaran.

Usman mengharapkan peserta JQR Nelayan Rescue Training ini dapat menyebarkan pengetahuannya kepada para nelayan lain, sehingga diharapkan dapat menekan risiko kecelakaan laut.

“Berharap setelah kegiatan ini selesai mereka lebih peduli akan keselamatan dirinya saat hendak melaut mencari ikan dan besar harapannya ilmu yang didapatnya selama pelatihan dua hari ini bisa meminimalkan korban nelayan yang meninggal akibat kecelakaan saat melaut,” kata Usman.

Usman memberikan apresiasi kepada berbagai pihak yang mendukung kegiatan JQR Nelayan Rescue Training. Menurut dia, kegiatan ini dapat berjalan berkat kolaborasi berbagai pihak, juga dukungan dari Jaswita, Migas Utama Jabar, dan Ron88. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement