Ahad 06 Feb 2022 06:14 WIB

RSHS Tingkatkan Kapasitas Oksigen Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19

Terdapat 36 pasien Covid-19 yang dirawat dan 5 orang di antaranya probable omicron.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Muhammad Fakhruddin
RSHS Tingkatkan Kapasitas Oksigen Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 (ilustrasi).
Foto: EPA-EFE/JAGADEESH NV
RSHS Tingkatkan Kapasitas Oksigen Antisipasi Lonjakan Kasus Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, Provinsi Jawa Barat meningkatkan kapasitas oksigen mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. Pasien yang dirawat akibat Covid-19 mengalami peningkatan sejak satu pekan terakhir.

"Oksigen sudah meningkatkan kesiapan ketersediaan oksigen, kita memiliki 2 tabung besar galon penampung oksigen cair. Kita memiliki 2 kapasitas 9.000 dan 6.000," ujar Koordinator Pelayanan Medik RSHS dr Zulvayanti belum lama ini.

Baca Juga

Ia melanjutkan pihaknya memiliki generator oksigen yang menghasilkan oksigen 20-26 tabung besar untuk ukuran 6 kubik per hari. Sedangkan oksigen konsentrator telah disiapkan 22 buah di IGD dan 80 di ruang perawatan serta menyiapkan peralatan medis lainnya.

Zulvayanti mengatakan kasus Covid-19 di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat mengalami kenaikan sepekan terakhir. Total terdapat 36 pasien Covid-19 yang dirawat dan lima orang diantaranya probable terpapar varian Omicron.

"Di RSHS semenjak satu minggu lalu terjadi kenaikan kasus Covid-19 seperti saat ini tanggal 4 Februari tadi pagi total pasien 36, pasien 9 diantaranya masih di IGD dan 27 di ruang perawatan dan diantara 36 pasien 14 positif dan sisanya masih suspect," katanya.

Ia menuturkan dari beberapa pasien yang terkonfirmasi positif sebanyak lima orang probable Omicron. "Dari beberapa pasien positif kita lakukan pemeriksaan dengan SGTF ada lima pasien probable Omicron," katanya.

Pihaknya berupaya melakukan antisipasi apabila terjadi kenaikan kasus Covid-19 yaitu penambahan tempat tidur bagi pasien Covid-19. Apabila jumlah pasien mencapai 50 orang maka akan menggunakan strategi satu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement