Selasa 08 Feb 2022 15:59 WIB

Pendeteksi Kebangkrutan Bank Antarkan Taufiq Hidayat Raih Doktor Unpad

Taufiq mendapat gelar doktor Ilmu Manajemen pada Konsentrasi Manajemen Keuangan Unpad

Universitas Padjajaran (Unpad).
Foto: istimewa
Universitas Padjajaran (Unpad).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Disertasi berjudul 'Sistem Peringatan Dini untuk Mendeteksi Risiko Kebangkrutan Bank di Indonesia Terdampak Pandemi Covid-19: Pendekatan System Dynamics' mengantarkan Taufiq Hidayat mendapat gelar doktor dari Universitas Padjadjaran (Unpad). Taufiq Hidayat dinyatakan lulus dengan yudisium sangat memuaskan. 

Ketua Sidang Promosi Doktor dari Unpad Prof Yudi Azis mengatakan, sidang promosi doktor itu digelar secara daring. "Kami nyatakan saudara lulus dalam ilmu manajemen, dengan yudisium sangat memuaskan oleh karena itu saudara berhak menggunakan gelar doktor, saya ucapkan selamat" kata Yudi Azis, Selasa (8/2/2022).

Adapun Taufiq mendapat gelar doktor Ilmu Manajemen pada Konsentrasi Manajemen Keuangan dari Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Padjadjaran Bandung. Dalam disertasinya, Taufiq menilai pandemi Covid-19 telah mempengaruhi kehidupan masyarakat, dan berdampak signifikan di sektor ekonomi dan sektor perbankan.

Seiring dengan fenomena tersebut, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengeluarkan kebijakan restrukturisasi kredit pada Maret 2020 dan direncanakan berakhir pada Maret 2022. Maka dari itu, menurutnya, penelitian tersebut membuat skenario risiko kebangkrutan bank jika kebijakan restrukturisasi kredit OJK akan dimoratorium pada Maret 2022, serta membuat simulasi kebijakan internal bank yang relevan untuk memitigasi risiko kredit dan risiko insolvensi.

Adapun metode simulasi kebijakan didasarkan data dari sejumlah bank, serta Laporan Statistik Perbankan Indonesia, Laporan Stabilitas Perbankan Indonesia. Sehingga, dia berkesimpulan, model Early Warning System (EWS) atau sistem peringatan dini yang ia rancang mampu mensimulasikan perilaku dinamis aset, liabilitas dan modal bank. 

Selain itu, model EWS juga dapat menyimulasikan tingkat risiko bank pada kondisi pandemi Covid-19 yang memiliki ketidakpastian. Dengan dikukuhkannya sebagai doktor ilmu manajemen, Taufik bersyukur penelitiannya tersebut dapat diselesaikan dengan kondisinya yang sehat jasmani dan rohani.

"Kalau kita menggunakan data historis, tidak ada data masa lalu yang mirip dengan pandemi ini, tahun 2008 tidak bisa karena hanya mempengaruhi beberapa sektor, dan tahun 1998 juga hanya terjadi di negara-negara Asia, tidak bisa mewakili," kata Taufiq.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement