Rabu 20 Apr 2022 07:45 WIB

Dishub Jabar Antisipasi Penumpukan di Kendaraan Rest Area 

Jumlah pemudik pada momen Idul Fitri 1443 H diprediksi mencapai 85,5 juta orang.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan akibat peningkatan volume kendaraan di jalur selatan Jabar lintas Nagreg. (Ilustrasi).   (Republika/Rakhmawaty La
Sejumlah kendaraan terjebak kemacetan akibat peningkatan volume kendaraan di jalur selatan Jabar lintas Nagreg. (Ilustrasi). (Republika/Rakhmawaty La

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG --  Dinas Perhubungan Jawa Barat memprediksi puncak mudik akan terjadi pada tanggal 29 dan 30 April. Sementara untuk puncak arus balik diperkirakan akan terjadi pada 8 Mei 2022. Diperkirakan lonjakan kendaraan akan terjadi pada pukul 07.00 - 09.00 WIB.

Jumlah pemudik pada momen Idul Fitri tahun 1443 H/2022 secara nasional diprediksi mencapai 85,5 juta orang. Dari jumlah itu, sekitar 14,9 juta orang pemudik akan masuk atau bertujuan ke wilayah Jawa Barat (Jabar) di luar wilayah Bogor, Depok dan Bekasi (Bodebek), atau sekitar 17,2 persen dari total pemudik. 

Baca Juga

Sementara pemudik yang akan masuk wilayah Jakarta plus Bodebek akan mencapai 5,9 juta orang atau sekitar 7,0 persen. Kemudian, tujuan pemudik terbanyak masih ke wilayah Jateng dengan perkiraan mencapai 27,5 persen atau sekitar 23,5 juta orang, Jatim 16,8 juta orang atau 19,6 persen.

Dinas Perhuhungan Jabar sendiri memperkirakan warga Jabar yang akan keluar pada momen Idul Fitri tahun ini akan mencapai 9,2 juta orang. Sementara Jakarta plus Bodebek mencapai 14 juta orang.

"Pemudik yang akan melintas Jabar diperkirakan mencapai 4,5 juta orang. Melintasi jalan arteri, hingga jalur alternatif dan terutama jalan tol," ujar Kepala Dinas Perhubungan Jabar A Koswara, Rabu (20/4).

Sementara menurut Sekretaris Dinas Perhubungan Jabar Idat Rosana, kendaraan yang akan digunakan pemudik akan didominasi oleh kendaraan pribadi, baik mobil ataupun motor.

Mobil, kata dia, diprediksi akan mencapai 28,6 persen sementara motor sekitar 21,5 persen. Sisanya menggunakan kendaraan angkutan umum seperti bus kota (17,38 persen), kereta api (9,7 persen), pesawat (8,13 persen) dan sisanya lewat jalur laut/sungai.

Idat memperkirakan, pemudik dengan mobil akan memilih istirahat di rest area baik di dalam jalan tol atau jalan arteri. Sementara pemotor akan memilih istirahat di kawasan SPBU.

"Kami mengantisipasi penumpukan kendaraan saat istirahat, baik di rest area dan SPBU, agar tidak mengganggu lalu lintas," katanya.

Total personel Dishub, kata dia, baik di tingkat Jabar hingga kabupaten/kota yang akan bertugas selama arus mudik dan balik mencapai sekitar 5.000 orang. Personel akan diturunkan di jalur mudik hingga di posko-posko sepanjang jalur mudik di Jabar.

Dishub Jabar sendiri, telah melakukan sejumlah antisipasi selama momen mudik, di antaranya menyediakan informasi terpadu angkutan Lebaran Si Manis dan menyiarkan secara langsung (live streaming) kondisi lalu lintas, melalui radio dan internet. 

"Kami menyiapkan posko mudik di terminal  bandara, dermaga dan rest area dengan total 42 titik," katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement