REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG---Silaturahmi Ridwan Kamil pada Ketua Umum serta pengurus partai yang tergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu dinilai pertanda baik. Hal ini juga ditandai dengan mesranya Ridwan Kamil dan Partai Golkar Airlangga Hartato yang makin lengket. Menurut Pengamat Politik UPI Karim Suryadi, dalam dunia politik semua kemungkinan bisa saja terjadi. Termasuk Ridwan Kamil diusung Golkar, PPP dan PAN yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu. Bahkan, tidak menutup kemungkinan pula muncul duet antara Airlangga Hartato dan Ridwan Kamil.
"RK (Ridwan Kamil, red) sebagai gubernur dengan tingkat pemilih terbanyak (based on Pemilu 2019) ditambah raihan prestasi dan itu menjadi modal politik yang menggoda. RK juga figur yang gampang dipoles sebagai kekuatan pasar politik," ujar Karim, Selasa (17/5/2022). Menurut Karim, Ridwan Kamil dipastikan akan melihat semua berbagai aspek untuk berpasangan dalam Pilpres 2024. Selain kedekatan psikologis, yang ingin dilihat adalah koalisi yang lebih komprehensif atau masagi.
"Kalkulasi peluang sulit dilakukan sekarang, mengingat peta persaingan belum terbentuk. Yang pasti, popularitas RK yang disebut beberapa lembaga survey berada 4 besar adalah fakta politik yang tidak bisa dibaikan," katanya. Dikatakannya, keputusan Ridwan Kamil diusung oleh partai koalisi tersebut masih sangat terbuka dan dinamis. ”Segalanya masih mungkin. Semua pintu masih terbuka. Semua bakal calon yg memiliki modal elektoral masih akan bermanuver, dan membuat ombak agar hawa politik tetap segar," kata Karim.
Seperti diketahui, Ridwan Kamil menemui sejumlah petinggi partai pada pekan lalu yakni Airlangga Hartato, Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, hingga petinggi Nasdem. Khusus dengan Airlangga, dan Ridwan Kamil bertemu beberapa hari usai Partai Golkar memantapkan membentuk Koalisi Indonesia Bersatu, bersama Partai PAN dan PPP.
Meski begitu Ridwan Kamil menampik bahwa pertemuan dengan Airlangga Hartato di rumah dinas Widya Chandra, Jakarta Selatan pada Ahad, 15 Mei 2022 bukan mengenai Pilpres 2024. Ia menyatakan bahwa pertemuan itu hanya sebatas komunikasi politik antara Pimpinan Daerah dengan ketua Parpol. "Lebih ke kedinasan silaturahmi dan Pak Airlangga yang mengamankan Perpres Patimban di Jabar, yang rapat rutin mengamankan hampir 300 triliun bantuan dari pusat lewat Perpres dari Pak Jokowi," katanya.