Sabtu 28 May 2022 07:22 WIB

Puluhan Calon Jamaah Haji asal Kota Sukabumi Gagal Berangkat

Jamaah berusia di atas 65 tahun diprioritaskan berangkat pada tahun berikutnya.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Sejumlah calon jamaah haji bersiap untuk melakukan manasik haji di halaman Masjid Pusdai, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/5/2022).
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Sejumlah calon jamaah haji bersiap untuk melakukan manasik haji di halaman Masjid Pusdai, Kota Bandung, Jawa Barat, Kamis (26/5/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sedikitnya 31 calon jamaah haji asal Kota Sukabumi, Jawa Barat gagal berangkat ke Tanah Suci karena tidak lolos persyaratan. Mereka melebihi usia maksimal 65 tahun yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi.

"Dari hasil verifikasi calon jamaah haji Kota Sukabumi yang berangkat pada tahun ini, ada 31 orang gagal berangkat karena usianya sudah melebihi batas yang ditetapkan Pemerintah Arab Saudi, yakni maksimal 65 tahun," kata Kepala Seksi Pembinaan dan Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi, Abdul Manan di Kota Sukabumi, Jumat (27/5/2022).

Meski begitu, kata dia, calon jamaah haji yang gagal berangkat pada tahun ini akan dimasukkan ke dalam daftar prioritas untuk beribadah haji pada tahun berikutnya sambil menunggu kebijakan terbaru pemerintah Arab Saudi. Pada 2022, jumlah calon jamaah haji yang akan berangkat ke Tanah Suci utntuk menunaikan ibadah haji tahun 1443 Hijriyah sebanyak 125 orang.

Ke-15 calon jamaah haji tersebut telah menyelesaikan proses administrasi pada 20 Mei lalu. Biaya perjalanan haji pada 2022 sebesar Rp 39 juta per jamaah (tergantung embarkasi). Hanya saja, jamaah hanya perlu membayar Rp36 juta saja.

Pasalnya, sisanya disubsidi pemerintah dari hasil pengembangan dana masyarakat yang ditempatkan di bank. Untuk jadwal keberangkatannya pada 24 Juni 2022, dan akan ditampung terlebih dahulu di Asrama Pondok Haji Kota Bekasi. "Calon jamaah haji asal Kota Sukabumi bergabung dalam kelompok terbang (kloter) 30 bersama Kabupaten Cianjur dan Karawang," kata Abdul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement