Senin 30 May 2022 14:36 WIB

Air Sungai Cimeta di Bandung Barat Berubah Warna Menjadi Merah

Diduga perubahan warna air sungai itu karena limbah pewarna kain.

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Tangkapan layar video pencemaran sungai.
Foto: Istimewa
Tangkapan layar video pencemaran sungai.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Rekaman video yang memperlihatkan Sungai Cimeta anak sungai Citarum di Jalan Raya Padalarang-Purwakarta, Desa Tagogapu, Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat berubah warna menjadi merah viral di media sosial. Diduga air sungai mengalami perubahan warna akibat tercemar limbah pewarna kain.

Komandan subsektor 9 Satgas Citarum Harum Kholid Abdurrahman menduga air Sungai Cimeta yang berubah warna menjadi merah diduga tercemar oleh limbah pewarna kain. Sebab, pihaknya juga menemukan serbuk tinta pewarna.

"Kalau dilihat dan dipegang pakai tangan terus nempel di tangan dan susah hilang itu biasanya bahan pewarna kain," ujarnya, Senin (30/5/2022). 

Dia mengatakan, pihaknya mengambil sampel air untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Selain itu, melakukan pengecekan sementara dan didapati PH air berada di angka 6 atau masih pada ambang batas normal. 

"Terkait kepekatan warna sungai masih akan dilakukan pengujian laboratorium," ujarnya.

Dia mengatakan, pihaknya belum memastikan dampak dari kondisi sungai yang tercemar limbah. Pengecekan laboratorium yang dilakukan yaitu Chemical Oxygen Demand (COD) dan Biologycal Oxygen Demand (BOD).

Salah seorang warga Agus Rosandi (42 tahun) mengatakan, terdapat tumpukan karung di pinggir jalan. Selanjutnya dibuang ke sungai karena menutupi jalur air dan berpotensi menyebabkan banjir.

Namun, pihaknya tidak mengetahui isi karung tersebut. Setelah dibuang ke sungai, air sungai berubah warna menjadi merah seperti bahan pewarna.

Dia pun masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh Satgas Citarum Harum terkait dugaan pencemaran limbah di Sungai Cimeta.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement