Senin 20 Jun 2022 16:37 WIB

Petani Tembakau Keluhkan Harga Tembakau Rajangan Menurun

Harga tembakau rajangan kering dari petani menurun hingga 40% dari harga sebelumnya..

Rep: Abdan Syakura / Red: Yogi Ardhi

Petani tembakau mengangkat tembakau yang telah dijemur di Desa Banyuresmi, Sukasari, Kabupaten Sumedang, Senin (20/6/2022). Berdasarkan keterangan petani tembakau di daerah tersebut, harga tembakau rajangan kering dari petani mengalami penurunan hingga 40 persen dari semula Rp300 ribu per 20 lembar rajangan atau papan menjadi Rp200 ribu per 20 lembar rajangan. Penurunan harga tersebut diakibatkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi mutu dan kualitas tembakau. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petani tembakau menunjukkan tembakau yang telah dijemur di Desa Banyuresmi, Sukasari, Kabupaten Sumedang, Senin (20/6/2022). Berdasarkan keterangan petani tembakau di daerah tersebut, harga tembakau rajangan kering dari petani mengalami penurunan hingga 40 persen dari semula Rp300 ribu per 20 lembar rajangan atau papan menjadi Rp200 ribu per 20 lembar rajangan. Penurunan harga tersebut diakibatkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi mutu dan kualitas tembakau. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petani tembakau menjemur tembakau di Desa Banyuresmi, Sukasari, Kabupaten Sumedang, Senin (20/6/2022). Berdasarkan keterangan petani tembakau di daerah tersebut, harga tembakau rajangan kering dari petani mengalami penurunan hingga 40 persen dari semula Rp300 ribu per 20 lembar rajangan atau papan menjadi Rp200 ribu per 20 lembar rajangan. Penurunan harga tersebut diakibatkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi mutu dan kualitas tembakau. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petani tembakau mengangkat tembakau yang telah dijemur di Desa Banyuresmi, Sukasari, Kabupaten Sumedang, Senin (20/6/2022). Berdasarkan keterangan petani tembakau di daerah tersebut, harga tembakau rajangan kering dari petani mengalami penurunan hingga 40 persen dari semula Rp300 ribu per 20 lembar rajangan atau papan menjadi Rp200 ribu per 20 lembar rajangan. Penurunan harga tersebut diakibatkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi mutu dan kualitas tembakau. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Petani tembakau mengangkat tembakau yang telah dijemur di Desa Banyuresmi, Sukasari, Kabupaten Sumedang, Senin (20/6/2022). Berdasarkan keterangan petani tembakau di daerah tersebut, harga tembakau rajangan kering dari petani mengalami penurunan hingga 40 persen dari semula Rp300 ribu per 20 lembar rajangan atau papan menjadi Rp200 ribu per 20 lembar rajangan. Penurunan harga tersebut diakibatkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi mutu dan kualitas tembakau. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

Sejumlah petani tembakau berjalan di antara tembakau yang dijemur di Desa Banyuresmi, Sukasari, Kabupaten Sumedang, Senin (20/6/2022). Berdasarkan keterangan petani tembakau di daerah tersebut, harga tembakau rajangan kering dari petani mengalami penurunan hingga 40 persen dari semula Rp300 ribu per 20 lembar rajangan atau papan menjadi Rp200 ribu per 20 lembar rajangan. Penurunan harga tersebut diakibatkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi mutu dan kualitas tembakau. Foto: Republika/Abdan Syakura (FOTO : REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, SUMEDANG -- Petani tembakau mengangkat tembakau yang telah dijemur di Desa Banyuresmi, Sukasari, Kabupaten Sumedang, Senin (20/6/2022). Berdasarkan keterangan petani tembakau di daerah tersebut, harga tembakau rajangan kering dari petani mengalami penurunan hingga 40 persen dari semula Rp300 ribu per 20 lembar rajangan atau papan menjadi Rp200 ribu per 20 lembar rajangan. Penurunan harga tersebut diakibatkan oleh faktor cuaca yang tidak menentu sehingga mempengaruhi mutu dan kualitas tembakau. 

sumber : Republika
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement