Senin 25 Jul 2022 14:21 WIB

Walkot Bandung Minta Tetap Jaga Prokes di Saat Kasus Covid-19 Naik

Kota Bandung masih berada di level 1 penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

Rep: M Fauzi Ridwan/ Red: Agus Yulianto
Wali Kota Bandung Yana Mulyana.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Wali Kota Bandung Yana Mulyana.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Wali Kota Bandung Yana Mulyana meminta, agar masyarakat tetap menjaga protokol kesehatan di saat kasus Covid-19 tengah meningkat. Terlebih penyebaran subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5 relatif cepat.

"Ya tingkat kesembuhannya juga tinggi, meski positivity rate kita 4 persen dengan isolasi mandiri relatif sembuh mereka, ya tetap prokes yah," ujarnya, Senin (25/7/2022).

Dia menuturkan, varian BA.4 dan BA.5 relatif cepat menular oleh karena itu masyarakat harus menerapkan protokol kesehatan. Namun, dia memastikan, bahwa Kota Bandung masih berada di level 1 penerapan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Skor memang kita turun terus yah di 2,73 kalau nggak salah, tapi mudah-mudahan tadi tingkat kesembuhan juga tinggi, jadi saya tetep titip mah prokes," katanya.

Sebelumnya, Kasus Covid-19 di Kota Bandung sempat melandai dalam beberapa bulan terakhir bahkan konfirmasi aktif sempat hanya belasan. Namun, akhir Juli saat ini kasus hampir mencapai di angka 1.000 kasus.

Pusat data dan informasi Covid-19 Kota Bandung mencatat hingga Sabtu (23/7/2022) kemarin, total kasus konfirmasi mencapai 88.796. Konfirmasi aktif mencapai 33 kasus dan kesembuhan 86.357 serta yang meninggal dunia sebanyak 1.479.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung dr Ahyani Raksanagara mengatakan kenaikan kasus Covid-19 terjadi secara merata di tingkat Kota Bandung, Jawa Barat, Indonesia bahkan dunia. Penyebab kenaikan kasus bervariasi diantaranya karena sub varian baru Omicron BA.4 dan BA.5.

"Kenaikan kasus terjadi bukan saja terjadi di Kota Bndung melainkan juga di Jawa Barat, nasional dan beberapa negara secara global. Banyak hal yang mempengaruhi selain adanya sub varian tipe yang penyebaran lebih cepat," ujarnya, Ahad (24/7/2022).

Selain itu mobilitas masyarakat saat ini yang tinggi serta kepatuhan menerapkan protokol kesehatan yang menurun berkontribusi terhadap kenaikan kasus Covid-19. Kondisi tersebut menyebabkan transmisi lebih cepat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement