Senin 25 Jul 2022 17:14 WIB

FK Unisba Gelar Pelatihan Deteksi Dini Kelainan Tumbuh Kembang Anak di Cangkuang

Pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru PAUD tentang SDIDTK.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Pelatihan Optimalisasi  Peran Guru dan Orang Tua dalam Deteksi Dini dan Stimulasi Kelainan Tumbuh Kembang Anak di PAUD Nuansa Jabar Soreang, Kabupaten Bandung, Ahad (24/7) di Bale Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung oleh FK Unisba.
Foto: Istimewa
Pelatihan Optimalisasi Peran Guru dan Orang Tua dalam Deteksi Dini dan Stimulasi Kelainan Tumbuh Kembang Anak di PAUD Nuansa Jabar Soreang, Kabupaten Bandung, Ahad (24/7) di Bale Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung oleh FK Unisba.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk meningkatkan cakupan Stimulasi, Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK) di Puskesmas Cangkuang, Kabupaten Bandung, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Bandung (Unisba) menggelar pelatihan  Optimalisasi Peran Guru dan Orang Tua dalam Deteksi Dini dan Stimulasi Kelainan Tumbuh Kembang Anak di PAUD Nuansa Jabar Soreang, Kabupaten Bandung, Ahad (24/7) di Bale Desa Nagrak, Kecamatan Cangkuang, Kabupaten Bandung.

Menurut Dekan Fakultas Kedokteran (Unisba) Prof Dr Nanan Sekarwana, dr SpA(K) MARS, kegiatan ini digelar sebagai rangkaian kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) FK Unisba. Latar belakang kegiatan ini digelar, karena kurangnya pengetahuan dan keterampilan guru PAUD Nuansa Jabar Kecamatan Cangkuang.

Terutama, kata Nanan, dalam stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang, tidak adanya fasilitas untuk melakukan stimulasi, deteksi, dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang. "Padahal terdapat anak berkebutuhan khusus yang bersekolah di PAUD Nuansa Jabar," ujar Prof Nanan, Senin (25/7).

Kegiatan ini, kata dia, dilakukan dengan memakai metode hybrid yang menggabungkan media zoom virtual untuk sosialisasi dan metode tutorial dalam pendampingan pemberian  pemahaman tentang SDIDTK. "Tujuan pelatihan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan guru PAUD tentang SDIDTK," katanya.

Kegiatan ini, kata dia, diikuti oleh guru, orang tua dan pengelola institusi PAUD se-Kecamatan Cangkuang, Kepala Desa Nagrak, Dokter Puskesmas Nagrak, Penilik Kecamatan Cangkuang, serta mahasiswa dan dokter alumni FK Unisba. Pemberi materi yaitu Gemah Nuripah dr SpKJ MKes dan Lina Budiyanti dr SpKJ(K), keduanya merupakan Psikiater sekaligus Dosen FK Unisba. 

Menurut Ketua Tim Pengabdi, Gemah Nuripah, materi yang disampaikan adalah perkembangan psikologis pada anak, deteksi dini Disabilitas Intelektual, deteksi dini Gangguan Spektrum Autisma, deteksi dini Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktif, serta deteksi dini kelainan psikologis pada anak dengan Kuesioner SDQ.

Selain kegiatan tersebut, kata Gemah Nuripah, Tim-nya akan melakukan penjaringan kesehatan fisik dan mental pada anak-anak PAUD Nuansa Jabar, pendampingan guru dan orang tua, pengadaan peralatan untuk stimulasi deteksi dan intervensi dini, serta membuat sistem rujukan anak untuk diperiksa lebih lanjut pada ahlinya.

Gemah mengatakan, anak berkebutuhan khusus seperti autisma, gangguan hiperaktif memiliki hak yang sama dalam memperoleh pendidikan. Sehingga institusi pendidikan, pemerintah dan masyarakat diharapkan menerima keberadaan anak-anak ini.

"Dengan stimulasi dini mereka bisa tumbuh dan berkembang, bahkan memiliki kemampuan yang lebih bila keluarga dan sekolah dapat menggali potensi serta bakat yang dimiliki anak-anak tersebut," katanya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement