Sabtu 30 Jul 2022 08:14 WIB

Kala Pedagang Es Cincau Protes, Jalur Bandung-Cianjur pun Dibuat Macet

Para pedagang cincau menolak relokasi ke rest area.

Pedagang cincau Cianjur protes. (Ilustrasi)
Foto: Antara
Pedagang cincau Cianjur protes. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Jalur Bandung-Cianjur, Jawa Barat, macet total, Jumat (29/7/2022). Penyebabnya, pedagang es cincau yang hendak ditertibkan, menolak kedatangan petugas gabungan Satpol PP, TNI/Polri dan dinas terkait. Mereka pun akhirnya melemparkan berbagai bahan bangunan kios ke tengah jalan.

Aksi protes yang dilakukan seratusan pedagang di jalur tersebut karena menolak direlokasi ke rest area yang sudah selesai dibangun pemerintah daerah. Tempat itu sebenarnya hanya berjarak beberapa puluh meter dari pinggir jalan utama Bandung-Cianjur tepatnya di Kecamatan Haurwangi.

Mereka melemparkan material bekas bangunan kios semi permanen seperti triplek, kayu dan barang bekas lainnya ke tengah jalan. Dampaknya, menghambat arus lalulintas yang cukup padat sejak pagi hingga Jumat petang, sehingga petugas terpaksa menghentikan arus dari kedua arah.

"Macet tidak berlangsung lama dan tidak sampai memanjang karena upaya antisipasi langsung dilakukan petugas gabungan. Pedagang yang sudah nyaman berjualan di atas trotoar itu, sudah kita berikan peringatan, namun mereka tidak mengindahkan," kata Kepala Satpol PP Cianjur, Hendri Prasetyadi.

Sehingga, pihaknya melakukan pembongkaran kios yang menolak untuk dibongkar sendiri pemiliknya. Bahkan, sempat terjadi penghadangan dari pedagang yang menolak kios-nya untuk diratakan dengan dalih rest area masih sepi dari pengunjung.

"Solusi untuk pedagang sudah disiapkan di Rest Area Citarum. Sedangkan trotoar akan fungsikan kembali seperti semula untuk pejalan kaki, terlebih di sepanjang trotoar terdapat tugu asmaul khusna yang akan mendapatkan perbaikan," katanya.

Meski sempat sulit dilalui kendaraan, landasan Jalan Raya Bandung-Cianjur, Jumat petang akhirnya dapat dilalui kendaraan setelah petugas gabungan dibantu petugas kebersihan menyingkirkan material yang dibuang pedagang ke tengah jalan.

Pedagang cincau di sepanjang trotoar yang ditertibkan, mengatakan, kalau penertiban dilakukan secara mendadak dan tidak melalui pemberitahuan. Selam ini, ungkap mereka diizinkan berjualan di atas trotoar menunggu rest area selesai dibangun, namun saat ini belum tuntas.

"Penertiban terkesan mendadak, sehingga pedagang melakukan protes dengan cara melemparkan material bekas kios dan tikar bekas ke tengah jalan. Seharusnya ada pemberitahuan terlebih dahulu agar kami dapat membongkar sendiri," kata pemilik kios Eman Sulaeman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement