Selasa 23 Aug 2022 14:24 WIB

FK Unisba Berdayakan Ibu-Ibu Al-‘Alimm Deteksi Dini Keterlambatan Bicara

Angka keterlambatan bicara pada anak meningkat karena dampak perkembangan teknologi.

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Kegiatan PKM FK Unisba bekerja sama dengan tim pengajar Yayasan Al-‘Aliim. PKM ini bertajuk ‘Pemberdayaan Ibu-Ibu Komunitas Al-‘Aliim Mengenal Keterlambatan Bicara pada Anak Sebagai Upaya Deteksi Dini Keterlambatan Bicara’,
Foto: Istimewa
Kegiatan PKM FK Unisba bekerja sama dengan tim pengajar Yayasan Al-‘Aliim. PKM ini bertajuk ‘Pemberdayaan Ibu-Ibu Komunitas Al-‘Aliim Mengenal Keterlambatan Bicara pada Anak Sebagai Upaya Deteksi Dini Keterlambatan Bicara’,

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk meningkatkan kinerja Tri Dharma Perguruan Tinggi, Fakultas Kedokteran (FK) Unisba mengadakan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) bekerja sama dengan tim pengajar Yayasan Al-‘Aliim. PKM ini bertajuk ‘Pemberdayaan Ibu-Ibu Komunitas Al-‘Aliim Mengenal Keterlambatan Bicara pada Anak Sebagai Upaya Deteksi Dini Keterlambatan Bicara’, yang dilaksanakan secara hybrid di di Aula Gedung Yayasan Al-‘Aliim RT 07/RW 07 Cimekar, Cileunyi, Kabupaten Bandung dan daring melalui Zoom Meeting.

Menurut Ketua tim PKM Cice Tresnasari serta beranggotakan Sigit Gunarto, pemberdayaan ini diikuti 49 orang peserta yang sebagian besarnya merupakan ibu-ibu komunitas AL-‘Aliim dari RW 07 Desa Cimekar Kulon Kecamatan Cileunyi. 

"Di antara peserta hadir pula guru-guru dari sekolah luar biasa (SLB) di wilayah kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Lembang serta dua orang ibu perwakilan dari Puskesmas Cinunuk," ujar Cice, dalam siaran persnya, Selasa (23/8).

Cice mengatakan, kegiatan ini terlaksana karena angka keterlambatan bicara pada anak meningkat yang merupakan salah satu dampak perkembangan teknologi komunikasi. Hal ini, kata dia, memungkinkan anak dapat dengan mudah mengakses tontonan dari handphone, tablet dan laptop serta masa pandemi Covid-19 yang menyebabkan anak terbatas kesempatan bermain bersama teman-temannya.

"Sehingga banyak anak menonton melalui media tersebut dalam waktu lama dan bahkan dimulai sejak usia di mana perkembangan bicara sedang pesat berkembang,” katanya.

Cice menjelaskan, pengetahuan ibu tentang perkembangan bicara anak diperlukan untuk dapat mendeteksi secara dini anak yang memiliki gejala terlambat bicara. Agar, mendapat penanganan lebih awal dan berkembang lebih baik. 

“Ibu-ibu komunitas Al-‘Aliim Sebagian besar merupakan ibu muda yang memiliki anak balita.  Mereka memiliki potensi untuk berperan dalam mendeteksi keterlambatan bicara pada anak baik pada anaknya sendiri maupun anak lain di lingkungannya,” katanya. 

Melalui PKM ini, pihaknya berharap, dapat mendorong ibu-ibu untuk dapat mengetahui keterlambatan bicara dengan mencermati perkembangan bicara anak. Pelaksanaan kegiatan PKM bertujuan untuk melakukan pemberdayaan para ibu, sehingga memiliki pengetahuan dan keterampilan menemukan gejala keterlambatan bicara pada anak.

Cice menjelaskan, metode pendekatan utama pada pelaksanaan kegiatan pendampingan ini dilakukan dengan penyampaian materi “Perkembangan bicara anak”. Materi ini disampaikan oleh Lia Marlia Kurniawati yang memberikan pengetahuan tentang tahap perkembangan bicara anak dan tanda keterlambatan bicara. 

Selain itu, ada materi tentang “Penatalaksanaan anak dengan keterlambatan bicara” yang disampaikan oleh Sigit Gunarto. Kedua pembicara adalah dosen fakultas kedokteran Unisba dan dokter di Rumah Sakit Al Islam Bandung.  

Setelah pemaparan materi acara dilanjutkan dengan dialog interaktif antara para peserta dengan para pakar tersebut. Setelah mengikuti PKM ini, para peserta berharap dapat memahami perkembangan bicara anak dan dapat berperan dalam mendeteksi keterlamabatan bicara anak di lingkungannya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement