Senin 29 Aug 2022 14:53 WIB

Menparekraf Dorong Masyarakat Perkuat Wisata Kesehatan dalam Negeri

Potensi wisata medis harus ada di Indonesia. 

Rep: Arie Lukihardianti / Red: Agus Yulianto
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno saat mengunjungi sekaligus meresmikan Kasoem Vision Care and Hearing Center, yang merupakan produsen kacamata pertama di Indonesia, Ahad (28/8) malam.
Foto: Istimewa
Menparekraf Sandiaga Salahudin Uno saat mengunjungi sekaligus meresmikan Kasoem Vision Care and Hearing Center, yang merupakan produsen kacamata pertama di Indonesia, Ahad (28/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahudin Uno menilai, trend berobat ke luar negeri seputar mata masih tinggi. Oleh karena itu, pihaknya mendorong para perusahaan penyedia layanan kesehatan mata, untuk menyediakan berbagai kebutuhan layanan kesehatan mata. Tentunya, dengan berkolaborasi dengan Pemerintah.

"Kita tahu saat ini masyarakat kita yang memiliki cukup dana, lebih memilih pergi ke luar negeri bahkan hanya mengecek kesehatan mata. Hal itu harus jadi perhatian kita ya," kata Sandiaga Salahudin Uno saat mengunjungi sekaligus meresmikan Kasoem Vision Care and Hearing Center, yang merupakan produsen kacamata pertama di Indonesia, Ahad (28/8) malam.

"Bayangkan saja total anggaran bisa mencapai Rp 100 triliun untuk belanja layanan kesehatan ke luar negeri," katanya lagi.

Kasoem Hearing Center merupakan pusat layanan penanganan kasus gangguan pendengaran di Indonesia yang telah mendapatkan sertifikasi internasional ISO. Dengan tagline “One Stop Solution for All Hearing Problem” Kasoem Hearing Center menyediakan layanan pemeriksaan lengkap untuk bayi, anak-anak hingga dewasa

Sandiaga Uno menilai, Kasoem Vision Care Hearing Center ini mampu memberi motivasi untuk kesehatan anak-anak sejak dini. Bahkan, jika Indonesia mampu menciptakan wisata medis yang terbaik.

"Potensi wisata medis harus ada di Indonesia. Saya ingin mendorong Kasoem Grup jadi yang terdepan. Makanya kita senantiasa terus mendorong Kasoem agar selalu gerak cepat, gerak bersama dan gaspol," kata Sandi.

Menurutnya, tugas pemerintah menghadirkan solusi. Presiden pun, menyampaikan agar kita terus menciptakan lapangan kerja baru. "Nah Kasoem sudah berkontribusi menciptakan lapangan kerja baru. Target kita adalah 4 juta lapangan kerja baru," katanya.

Dalam kunjungannya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) terus menggaungkan Gerakan Sejuta Kacamata. "Tentu harapan kami (Pemerintah) pada perusahaan penyedia layanan kesehatan mata dan pendengaran seperti Kasoem ini semoga tetap menginspirasi dan semakin mendunia. Agar Indonesia menjadi pusat wisata kesehatan yang banyak dikunjungi masyarakat luar negeri," katanya.

"Jadi nanti kita menjadi negara tujuan wisata kesehatan ya. Karena mampu memberi layanan kesehatan mata dan telinga yang baik," imbuhnya.

Diketahui, Atjoem Kasoem atau lebih dikenal sebagai A Kasoem, adalah orang pribumi yang merupakan tokoh pengusaha kacamata pertama di Indonesia.

Sejak 1939, Atjoem Kasoem mulai memproduksi kacamata yang dulu dipergunakan oleh para tokoh bangsa. Seperti Soekarno, Mohammad Hatta, para menteri dan masih banyak lagi.

"Konsep Histori off Kasoem. Disini kita menerapkan konsep pelayanan yang sudah mendunia. Bahkan dinilai merupakan konsep pelayanan terbaik di 80 negara di dunia," ujar Deputy CEO Kasoem Group, Trista Mutia Kasoem.

Menurut Trista, Kasoem Grup ini memiliki beberapa pelayanan kesehatan yang salah satunya adalah Kasoem Vision Care Hearing Center yang merupakan perintis terciptanya kacamata di tanah air.

"Kita tentu bangga. Sudah lebih dari 80 tahun berdiri sebagai perintis adanya kacamata. Tak hanya itu, kita juga konsen membantu gangguan pendengaran," kata Trista.

Trista berharap, Kasoem Vision Care and Hearing Center ini bisa terus berprestasi dalam membantu masyarakat. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement