Selasa 11 Oct 2022 23:58 WIB

Kepala BNPB Beri Arahan Kesiapsiagaan Hadapi Dampak Cuaca Ekstrem

Kepala BNPB ingatkan cuaca ekstrem akan melanda tanah air hingga Sabtu

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto (kanan) meninjau lokasi banjir bandang di Desa Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah, Ahad (31/7/2022). BNPB menjanjikan untuk membangunkan kembali rumah warga yang rusak akibat terjangan banjir bandang yang terjadi pada Kamis (28/7) malam yang mengakibatkan ratusan rumah rusak berat dan menewaskan tiga orang dan empat orang dinyatakan hilang.
Foto:

Atas dasar dari seluruh rangkaian bencana tersebut, Kepala BNPB mengingatkan kembali kepada pemerintah daerah agar segera menerbitkan status tanggap darurat apabila terjadi bencana.

Hal itu menjadi penting, sebab dengan diterbitkannya status tanggap darurat maka seluruh stakeholder dapat memberikan bantuan dan dukungan untuk mengurangi dampak risiko, baik memininalisir jatuhnya korban jiwa maupun kerugian materi dan penghidupan lainnya.

"Tanggap darurat ini dilakukan secapat mungkin, agar warga yang tedampak bencana segera dapat terbantu," kata Suharyanto.

"(Seluruh stakeholder) Ini baru bisa masuk setelah daerah menetapkan status tanggap darurat," imbuh Suharyanto.

Lebih lanjut, Suharyanto juga mengatakan bahwa penanggulangan bencana adalah urusan bersama. Penanganan bencana harus melibatkan seluruh unsur stakeholder mulai dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, Dinas PUPR, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, akademisi, media massa, relawan hingga masyarakat. Oleh sebab itu, menurut Suharyanto, perlu ada sinergitas antar stakeholder yang dimulai dari koordinasi.

Suharyanto meminta pucuk pimpinan BPBD untuk menginisiasi giat yang merujuk pada peningkatan kesiapsiagaan, seperti monitoring situasi saat hujan, penyiapan jalur dan tempat evakuasi serta penguatan peringatan dini bersama TNI dan Polri.

 

"Perlu ditingkatkan koordinasi secara sinergis. Tolong kepala BPBD ini menjadi pendorong, menjadi inisiator dan koordinator. Silakan diadakan koordinasi dengan komandan TNI dan Polri di daerah," pungkas Suharyanto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement