Senin 17 Oct 2022 18:21 WIB

Panjunan akan Jadi Destinasi Wisata Kampung Arab

Budaya Arab merupakan bagian dari sejarah panjang perjalanan Cirebon.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Agus Yulianto
Ruang shalat Masjid Merah Panjunan, Cirebon
Foto: Republika TV
Ruang shalat Masjid Merah Panjunan, Cirebon

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Panjunan di Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, selama ini dikenal sebagai kawasan yang memiliki jejak peninggalan sejarah penyebaran Islam. Jejak itu hingga kini masih terpelihara dengan baik.

Salah satunya adalah Masjid Merah Panjunan, yang dibangun oleh Sunan Gunung Jati sekitar tahun 1480. Masjid itu memiliki keunikan karena seluruh bagian bangunan masjid terbuat dari bata berwarna merah, yang masih asli seperti waktu pertama dibangun.

Di sekeliling bangunan masjid juga terdapat keramik China, yang merupakan peninggalan puteri Kaisar China, Putri Ong Tien. Sang putri merupakan salah satu istri Sunan Gunung Jati.

Selain itu, ada juga Situs Pangeran Pekarungan. Pangeran Pekarungan disebut sebagai saudagar dan penyebar agama Islam di masa lalu.

Dengan potensi yang dimilikinya, Pemda Kota Cirebon memprogramkan pembentukan destinasi wisata Kampung Arab pada 2023 mendatang. Program tersebut bahkan masuk program kategori prioritas dengan melibatkan tiga RW di Kelurahan Panjunan, masing-masing RW 04, RW 05 dan RW 08.

Pembangunan destinasi wisata Kampung Arab akan meliputi pembangunan fisik atau infrastruktur dan non fisik yaitu berupa kegiatan yang akan dilakukan. Mereka juga telah memetakan potensi yang dimiliki warga setempat yang kemudian dibagi menjadi tiga klaster, yaitu kuliner dan oleh-oleh, seni dan budaya serta religi.

Salah satu tokoh masyarakat setempat,  Isnen, berharap, program itu bukan hanya untuk melestarikan apa yang sudah ada sejak dulu. Namun juga menggerakkan ekonomi masyarakat agar lebih tumbuh.

Isnen mengatakan, selain wisata reliji dan sejarah, Panjunan juga memiliki potensi  wisata kuliner. Dia berharap, potensi kuliner di Panjunan juga bisa turut terangkat bersamaan dengan promosi wisatanya.

"Salah satunya bisa membuat paket wisata yang menawarkan pengalaman. Jadi tidak hanya berbelanja, pengunjung juga bisa ikut terlibat dalam proses pembuatannya," kata Isnen, Senin (17/10).

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya, menjelaskan, budaya Arab merupakan bagian dari sejarah panjang perjalanan Cirebon. Untuk itu, potensi wisata yang ada di kawasan Panjunan pernah ditampilakn dalam program Malem Mingguan Ning Balekota beberapa waktu yang lalu.

"Kegiatan itu merupakan ikhtiar kita untuk bisa mewujudkan wisata Kampung Arab," kata Agus.

Agus mengungkapkan, pihaknya terus menggali potensi wisata dan budaya yang ada di Kota Cirebon. Hal itu untuk memajukan pariwisata dan kebudayaan di Kota Cirebon.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement