Selasa 18 Oct 2022 13:40 WIB

Pemkot Bogor Petakan Rumah Rawan Bencana Untuk Direlokasi

Harus ada solusi permanen agar peristiwa serupa tidak terulang.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Sejumlah petugas Basarnas dan BPBD Kota Bogor melakukan pencarian korban tanah longsor di Gang Barjo, Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebon Kelapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Pemerintah Kota Bogor mencatat sebanyak delapan warga di kampung tersebut tertimbun tanah longsor saat hujan deras pada Rabu (12/10/2022) sore dengan empat warga selamat dievakuasi, satu warga meninggal dunia dan tiga warga lainnya masih dalam proses pencarian.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah petugas Basarnas dan BPBD Kota Bogor melakukan pencarian korban tanah longsor di Gang Barjo, Kampung Kebon Jahe, Kelurahan Kebon Kelapa, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022). Pemerintah Kota Bogor mencatat sebanyak delapan warga di kampung tersebut tertimbun tanah longsor saat hujan deras pada Rabu (12/10/2022) sore dengan empat warga selamat dievakuasi, satu warga meninggal dunia dan tiga warga lainnya masih dalam proses pencarian.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sebagai langkah jangka panjang, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berencana melakukan relokasi terhadap warga di titik rumah rawan bencana secara permanen. Hal itu dilakukan agar bencana yang membahayakan warga tidak terulang kembali.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, telah menyampaikan solusi tersebut kepada Menteri Sosial ketika mengunjungi para pengungsi, Senin (17/10/2022). "Karena itu kami akan konsultasikan ke ahli geologi sejauh mana pembangunan di sini. Sehingga bagi yang tidak memungkinkan, akan direkolasi secara permanen,” kata Bima Arya.

Di samping itu, dia memberikan waktu kepada camat dan lurah untuk melakukan pemetaan. Dimana pada titik bencana di Gang Barjo, Kelurahan Kebon Kalapa, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor ada beberapa rumah yang kondisinya darurat dan harus pindah.

Nantinya, kata Bima Arya, Pemkot Bogor juga akan berupaya mencari lahan dan menyiapkan anggaran untuk relokasi para pengungsi. Bahkan, Gubernur Jawa Barat siap memberikan bantuan.

Bima Arya menegaskan, harus ada solusi permanen agar peristiwa serupa tidak terulang. Nantinya warga yang berada dilokasi yang benar-benar berbahaya akan diedukasi agar mau pindah ke lokasi yang aman.

"Jadi satu minggu data itu ada, kita koordinasikan dengan gubernur, kementerian semua, supaya ada lahan baru untuk rumah-rumah di titik-titik yang sangat berisiko. Gak mungkin semuanya direlokasi, secara serempak butuh biaya yang besar, kita prioritaskan yang betul-betul darurat," katanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement