REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menerima kunjungan Bupati Indramayu Lucky Hakim di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), Jakarta pada Selasa (8/4/2025). Dalam pertemuan tersebut, Lucky menyampaikan penjelasan sekaligus permohonan maaf atas liburannya ke Jepang tanpa mengantongi izin Mendagri dan Gubernur Jawa Barat.
Lucky tercatat telah menjalani pemeriksaan di Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendagri. Bima menekankan kepada kepala daerah untuk memahami tugas dan fungsinya dalam sistem pemerintahan. "Kepala daerah merupakan jabatan yang membutuhkan konsentrasi waktu secara penuh," ujar Bima pada Selasa (8/4/2025).
Bima menegaskan tugas yang diemban kepala daerah bukan hal mudah. Dalam konteks polemik yang dialami Bupati Indramayu, Bima menyebut hal itu terjadi karena kurangnya pemahaman mengenai mekanisme dan aturan pemerintahan.
"Tidak tertutup kemungkinan bahwa pemahaman yang terbatas ini juga ada di kepala daerah-kepala daerah yang lain. Jadi ini adalah peringatan sekaligus pembelajaran bagi seluruh kepala daerah untuk lebih memahami lagi," kata Bima.
Saat ini Itjen Kemendagri terus melakukan pendalaman atas polemik Bupati Indramayu. Ke depannya Kemendagri mendorong kepala daerah lebih memahami aturan pemerintahan. Bima berpesan kepada kepala daerah untuk banyak belajar dari polemik Lucky Hakim. “Bahwa konsekuensi menjadi kepala daerah tidak mudah dan itu harus dipelajari. Saya meminta beliau untuk mendalami lagi, mempelajari lagi semua regulasi terkait dengan tugas pokok dan fungsi dari kepala daerah,” kata Bima.
Sebelumnya, Bupati Indramayu Lucky Hakim mengakui kesalahannya dalam memahami aturan perizinan bepergian ke luar negeri. Semula ia berpikir aturan perizinan tersebut hanya berlaku di hari kerja. Padahal, sebagai kepala daerah, semestinya ia tetap harus mengajukan izin kepada Mendagri dan Gubernur manakala melakukan lawatan ke luar negeri, kapan pun dan untuk keperluan apa pun. Atas polemik tersebut, Lucky menyampaikan permohonan maaf.
“Ini salah saya. Jadi saya minta maaf, khususnya kepada masyarakat Indramayu, kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ini murni kesalahan saya karena saya tidak aware,” kata Lucky.