Rabu 09 Nov 2022 11:52 WIB

59 Bencana Alam Melanda Kabupaten Bogor Sepanjang Oktober

Dari 59 kejadian bencana alam, 18 di antaranya merupakan tanah longsor.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus Yulianto
Warga melihat lokasi longsor di Desa Gunung Geulis, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/10/2022). Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Gunung Geulis pada Rabu (12/10/2022) malam menyebabkan tebing setinggi 20 meter ambruk dan menimpa enam bangunan vila di bawahnya, jalan desa terputus dan 50 orang warga sekitar diungsikan untuk mengantisapasi adanya longsor susulan.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Warga melihat lokasi longsor di Desa Gunung Geulis, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat (14/10/2022). Hujan deras yang mengguyur wilayah Desa Gunung Geulis pada Rabu (12/10/2022) malam menyebabkan tebing setinggi 20 meter ambruk dan menimpa enam bangunan vila di bawahnya, jalan desa terputus dan 50 orang warga sekitar diungsikan untuk mengantisapasi adanya longsor susulan.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat ada 59 bencana terjadi di wilayah Kabupaten Bogor sepanjang Oktober 2022. Bencana terbanyak yang terjadi yaitu tanah longsor.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko, menyebutkan dari 59 kejadian bencana alam, 18 di antaranya merupakan tanah longsor.

"Rincian bencana 18 tanah longsor, 13 angin kencang, 7 banjir, 5 pergeseran tanah, 1 gempa bumi, 1 kekeringan, 1 banjir, dan 13 bencana lain-lainnya," kata Aris dalam keterangannya, Rabu (9/11).

Dia mengatakan, 59 kejadian bencana alam tersebut melanda 95 desa atau kelurahan di 34 kecamatan. Pihaknya juga mencatat delapan orang meninggal dunia akibat bencana yang terjadi sepanjang Oktober.

"Korban meninggal dunia delapan orang dan luka ringan empat orang," sebutnya.

Di samping itu, lanjut Aris, sebanyak 544 Kepala Keluarga (KK) dengan 1.888 jiwa terdampak akibat bencana tersebut. Serta 183 rumah warga terdampak akibat bencana tersebut.

"Rinciannya 13 rumah rusak berat, 75 rusak sedang, dan 93 rumah rusak ringan," ucapnya.

Sejumlah fasilitas umum warga juga terdampak bencana, dimana kata Aris paling banyak terdampak pada jalan umum sebanyak 23 jalan. Kerugian akibat bencana sepanjang Oktober tersebut mencapai Rp 210 juta.

Oleh karena itu, Aris mengimbau, kepada masyarakat agar selalu waspada dan peka terhadap bencana. Terutama yang tinggal di wilayah rawan bencana.

"Imbauan agar masyarakat, terutama yang di daerah rawan bencana, agar selalu waspada dan peka serta siap evakuasi mandiri, terhadap cuaca ekstrem. Kepada pengendara agar menghindari tempat bawah bohon dan papan reklame ketika hujan," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement