REPUBLIKA.CO.ID,CIREBON – Terobosan besar kembali digulirkan SMKN 1 Kota Cirebon. Kali ini, sekolah yang berada di wilayah Cabang Dinas Pendidikan (Cadisdik) X Jabar meluncurkan teknologi smart home.
Smart home yang dikembangkan SMKN 1 Kota Cirebon itu berbasis internet of things (IoT). Dengan teknologi tersebut, seluruh fitur rumah bisa dikendalikan dari jarak jauh dengan menggunakan ponsel.
Dalam proyek smart home tersebut, proses produksi perangkat keras dikerjakan oleh siswa jurusan Teknik Kontruksi untuk permodelannya. Sementara untuk aplikasi dan pengembangan software, ditangani oleh siswa jurusan Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ).
Terkait perakitannya, SMKN 1 Kota Cirebon mengerahkan siswa di jurusan elektronika. Kepala SMKN 1 Kota Cirebon Arifuddin SPd mengatakan, sepanjang 2022, ada sekitar 12 inovasi teknologi yang telah dikembangkan oleh peserta didiknya.
‘’Salah satunya yang terkait IoT, yaitu smart home,’’ ujar Arifuddin dalam siaran pers yang diterima Republika, Jumat (18/11). Kata dia, melalui inovasi IoT, sistem pengaturan rumah dapat dilakukan secara otomatis melalui smartphone.
Melalui smartphone, sebut Arifuddin, tombol AC, panel pintu, hingga CCTV (closed circuit television) diatur dari jauh. ‘’Jadi, saat lupa menutup dan mengunci pintu, kita bisa melakukannya dari jauh,’’ papar Ariffudin.
Ariffudin menjelaskan, siswa SMKN 1 Cirebon tidak hanya piawai merancang software, namun mereka juga dapat memproduksi perangkat keras atau hardware produk smart home tersebut.
Arifuddin menambahkan, SMKN 1 Kota Cirebon juga telah menerapkan kurikulum Merdeka Berbagi. Kurikulum ini dirancang dan disetujui oleh sejumlah stakeholder, termasuk oleh mitra industri.
Dengan begitu, setiap kegiatan belajar mengajar yang diikuti oleh siswa-siswinya dipastikan sudah selaras dengan kebutuhan industri. Saat ini ada 109 industri yang bermitra dengan SMKN 1 Kota Cirebon, baik dari dalam maupun luar negeri. Salah satunya itu perusahaan dari Perancis, Schneider Electric.
Arifuddin optimistis, produk smart home yang dirancang SMKN 1 Kota Cirebon memiliki kualitas yang kompetitif. Diakui dia, memang saat ini banyak smart home buatan industri yang dipasarkan secara masal. Namun, tutur dia, saat ini banyak smart home yang memiliki kelemahan, yaitu rawan diretas.
Berbeda dengan produk buatan SMKN 1 Kota Cirebon. Pihaknya memiliki server IoT sendiri, sehingga relatif lebih aman. ‘’Kami juga menyediakan secara kustom, sesuai keinginan pemesan,’’ kata dia.
Lebih lanjut, kata Arifuddin, kualitas dan kapasitas siswa dan siswi SMKN 1 Kota Cirebon sudah teruji. Itu ditandai dengan adanya perjanjian kerjasama dengan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan Institut Teknologi Bandung (LPIK-ITB) pada Oktober 2022.
‘’Dalam MoU (Memorandum of Understanding), pihak ITB memiliki software untuk smart city, sementara SMKN 1 Kota Cirebon merancang hardware,’’ pungkasnya.
Kepala Cadisdik Wilayah X Jabar Ambar Triwidodo mengatakan, pihaknya mendorong sekolah, khususnya SMK yang ada di Kabupaten Kuningan, Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon untuk terus berinovasi. Dia berharap, dengan hadirnya inovasi baru itu, dapat memberikan manfaat dan berdaya guna.
Seperti halnya produk smart home yang dirancang oleh SMKN 1 Kota Cirebon, menurut dia, itu akan bermanfaat di era digital ini. ‘’Sekarang ini kan sudah zamannya digital. Teknologi sangat diandalkan dalam kehidupan sehari-hari,’’ ujar Ambar.
Ambar meminta sekolah-sekolah di wilayahnya untuk tidak lekas puas. ‘’Harus terus berinovasi, dan berikan yang terbaik untuk negeri ini,’’ katanya. Jika bicara masalah inovasi, bukan hanya soal nilai jual. Yang lebih penting, lanjut dia, yaitu memiliki daya guna yang bermanfaat.
Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Dedi Supandi mengatakan, SMKN 1 Kota Cirebon merupakan satu di antara 35 SMKN yang berstatus Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) di Jabar. Karena itu, pihaknya mendorong agar lahir inovasi produk dan strategi penjualan yang tepat sasaran.
‘’Kami minta agar terus menjaga kepercayaan pengguna jasa, pembeli produk maupun mitra industri,’’ ujar Dedi. Dengan status SMKN BLUD, ditargetkan kepada sekolah maupun siswa dapat berhubungan langsung dengan mitra industri. Dengan begitu, ke depannya, diharapkan menciptakan kemandirian bagi siswa.
Nantinya, papar dia, tidak ada lagi lulusan SMK yang hanya kerja di pabrik. Lebih dari itu, mereka harus membuka peluang kerja yang sesuai dengan pasar dan industri.