REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Polisi meningkatkan patroli di lokasi gempa di Kabupaten Cianjur untuk mengantisipasi tindak pidana pencurian termasuk menjaga pemukiman warga yang ditinggalkan sementara. Sebelumnya, di media sosial terdapat informasi belasan sepeda motor dicuri.
"Kita sudah melaksanakan patroli pada daerah-daerah yang ditinggalkan oleh warga," ujar Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Pol Ibrahim Tompo, Rabu (23/11/2022).
Dia mengatakan, personel yang diterjunkan untuk melakukan patroli sebanyak dua kompi atau 197 personel brimob bertugas di Desa Nagrak, kemudian 110 personel dan satu kompi Sabhara Mabes ditempatkan di Desa Cugenang. Dua kompi personel Brimob di Desa Warung Kondang dan satu kompi Sabhara Polda dan Brimob berjaga di Lapangan Mande.
Dia meminta, masyarakat lebih waspada terhadap tindak kejahatan apalagi di rumah-rumah yang ditinggalkan pemiliknya. “Semua berjaga dan sudah dilengkapi dengan peralatan yang dibutuhkan,” katanya.
Kasat Samapta Polres Cianjur AKP Yuddi mengatakan belasan orang personel melakukan patroli di perumahan Prima Nagrak Nusantara. Pihaknya mengungkapkan rumah warga yang ditinggalkan meningkatkan risiko pencurian.
"Kegiatan patroli rutin kita lakukan agar terciptanya rasa aman kepada pemilik rumah yang ditinggalkan," katanya.
Sebelumnya, jumlah korban meninggal dunia dan luka-luka akibat gempa magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur terus bertambah. Data pada Selasa (22/11/2022) mencatat sekitar pukul 17.00 WIB jumlah korban meninggal dunia mencapai 268 orang.
"Dari 268 korban meninggal, yang sudah teridentifikasi siapa-siapa jenazahnya sebanyak 122 orang," ujar Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto kepada wartawan di posko utama penanganan bencana gempa Pendopo Kabupaten Cianjur, Selasa (22/11/2022) sore.