Jumat 25 Nov 2022 06:10 WIB

FASTLab Beri Bantuan Perlengkapan Bayi dan Obat-obatan ke Korban Gempa Cianjur

Memasuki musim penghujan, korban gemppa rawan terhadap penyakit di posko pengungsian.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
FASTLab, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), turut menyalurkan bantuan terhadap korban terdampak gempa di 10 titik pengungsian di Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Foto: Istimewa
FASTLab, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), turut menyalurkan bantuan terhadap korban terdampak gempa di 10 titik pengungsian di Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Perusahaan layanan kesehatan FASTLab, melalui program Corporate Social Responsibility (CSR), turut menyalurkan bantuan terhadap korban terdampak gempa di 10 titik pengungsian di Kecamatan Pacet dan Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Menurut Direktur Marketing FASTLab, Fariz Ariyadi, bantuan yang diberikan di antaranya dengan menyalurkan perlengkapan bayi dan balita, makanan siap saji, air mineral, sembako, terpal tenda hingga bantuan uang tunai kepada para pengungsi terdampak bencana gempa.

Baca Juga

Fariz mengatakan, bantuan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam meringankan beban warga terdampak bencana. Khususnya beberapa warga yang rumahnya runtuh akibat gempa dan harus mengungsi di posko pengungsian.

“Kami turut prihatin dan berbela sungkawa atas bencana yang terjadi. Kami segera bergegas untuk melakukan yang kami mampu, dengan mengirimkan bantuan dan dukungan. Semoga apa yang kami lakukan dapat meringankan beban warga terdampak gempar,” kata Fariz.

Melihat banyaknya obat-obatan yang dibutuhkan, kata dia, FASTLab akan segera menambahkan bantuan berupa obat-obatan serta perlengkapan bayi dan balita. 

Elisa Verawati Simanjuntak selaku Direktur FASTLab menggambarkan, situasi di malam hari sangat mencekam dan rawan penyakit apabila turun hujan. Oleh karena itu, pihaknya juga memfokuskan bantuan penyaluran obat-obatan serta perlengkapan bayi dan balita karena sudah memasuki musim penghujan sehingga rawan penyakit di posko pengungsian. 

"Situasi di malam hari juga mencekam karena warga yang memiliki balita sangat trauma akan gempa susulan," kata Elisa.

Sebelumnya, gempa dengan kekuatan magnitudo 5,6 mengguncang Kabupaten Cianjur, Jawa Barat pada Senin, 21 November 2022. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bahwa gempa yang terjadi menyebabkan 2.767 rumah mengalami kerusakan, 13.400 jiwa mengungsi yang tersebar di beberapa titik.

Setidaknya ada 271 korban meninggal dunia, dan 2.043 orang lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, gempa juga telah merusak bangunan fasilitas umum seperti rumah sakit, sarana pendidikan, toko, sarana ibadah dan juga jembatan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement