Selasa 29 Nov 2022 12:28 WIB

Korban Gempa Cianjur Minta Relokasi Tempat Tinggal Dipercepat

Salah satu alasannya karena lokasi yang mereka tempati sekarang berada di zona merah.

Pengungsi berdoa di dalam tenda darurat di Kampung Gitung, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/11/2022). Beberapa pengungsi korban gempa Cianjur mengisi waktu malam hari di tenda pengungsian dengan menggelar tahlil atau menyaksikan pertandingan piala dunia. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pengungsi berdoa di dalam tenda darurat di Kampung Gitung, Desa Mangunkerta, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Ahad (27/11/2022). Beberapa pengungsi korban gempa Cianjur mengisi waktu malam hari di tenda pengungsian dengan menggelar tahlil atau menyaksikan pertandingan piala dunia. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Korban bencana gempa bumi Kabupaten Cianjur, meminta pemerintah mempercepat proses relokasi tempat tinggal mereka menuju lokasi yang aman.

"Saya inginnya lebih cepat, lebih baik. Karena tempat pengungsian saya sekarang ini kabarnya sudah harus dibongkar beberapa hari lagi," kata pengungsi di Posko Kemensos Jalan Raya Cipanas, Memed Karmedi (50 tahun), Senin (28/11/2022).

Sedangkan tempat tinggalnya di RT1 RW1 Desa Sukamanah, sebagian bangunannya ambruk terdampak gempa berkekuatan Magnitudo 5,6 pada 21 November 2022. Memed tidak mempermasalahkan letak lahan yang nantinya akan diputuskan pemerintah sebagai lokasi baru tempat tinggalnya kelak.

Secara terpisah, Ketua Karang Taruna Kecamatan Cugenang, Nur Wanta, ingin segera pindah dari tempat tinggalnya sekarang di RT3 RW1 Desa Cijedil karena baru menyadari bahwa kawasan tersebut berada di zona rawan bencana alam.

"Seumur hidup saya, baru kali ini mengalami gempa bumi sedahsyat ini. Saya baru sadar tempat ini ternyata bahaya," katanya.

Rumah yang dia tempati bersama seorang istri dan tiga anaknya, kini telah hancur terdampak gempa. Hampir sepekan terakhir mereka menumpang tempat tinggal di rumah kolega yang aman dari gempa.

Sementara itu, Koordinator Posko Gempa Cianjur Kampung Cipetir, Desa Ciwalen, Kecamatan Warung Kondang, Dede Kurniawati (56), berharap, lahan relokasi tidak terlampau jauh dari tempat tinggalnya di RT1 RW6.

"Kebetulan di samping posko saya ini ada lahan luas yang bisa dipakai untuk relokasi. Saat gempa kemarin, lahan ini aman," katanya.

Harapan itu disampaikan ibu empat anak karena merasa sudah berkerabat dengan para tetangga di wilayah itu. "Korban gempa di sini ada sekitar 100 jiwa dalam 20 kepala keluarga. Kami sudah seperti keluarga selama ini," katanya.

Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, Pemerintah Kabupaten Cianjur saat ini telah menyiapkan tiga lokasi relokasi bagi warga terdampak gempa bumi.

"Kami sudah ada di daerah Sirnagalih, sekarang sedang mencari dua lokasi lagi (untuk relokasi). Itu di daerah Mande dan Pacet, dan Cipanas," kata Bupati Cianjur Herman Suherman, di Pendopo Kantor Bupati Cianjur hari ini.

Untuk tempat relokasi di daerah Sirnagalih, luas lahannya mencapai 2,5 hektare sedangkan yang di daerah Mande luasnya mencapai 4 hektare dan untuk di daerah Pacet luasnya mencapai 10 hektare.

Bupati Herman mengatakan, keputusan pasti untuk persetujuan penggunaan ketiga daerah relokasi tersebut harus menunggu persetujuan dari BMKG, BPN dan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMB).

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement