Kamis 01 Dec 2022 13:56 WIB

Jokowi Akan Serahkan Bantuan Perbaikan Rumah Rusak Gempa Cianjur

Bantuan tahap pertama tersebut akan diserahkan kepada sekitar 8.000 penerima.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Agus Yulianto
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.
Foto: Republika/Fauziah Mursid
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan menyerahkan bantuan untuk perbaikan rumah yang terdampak gempa bumi di Cianjur, Jawa Barat pada Senin (5/12) mendatang. Menurut Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, bantuan tahap pertama tersebut akan diserahkan kepada sekitar 8.000 penerima.

“Ganti rugi nanti, Insya Allah hari Senin Bapak Presiden akan menyerahkan bantuan langsung untuk perbaikan rumah, mulai dari rusak rumah ringan, sedang, berat, yang sudah terverifikasi untuk rombongan pertama ini sekitar 8.000 yang nanti akan diserahkan langsung oleh bapak Presiden,” kata Muhadjir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/12).

Baca Juga

Muhadjir menjelaskan, penyerahan bantuan secara langsung oleh Presiden ini diharapkan dapat menumbuhkan kembali semangat masyarakat yang terdampak bencana. Dia juga berharap, sektor perekonomian di Cianjur bisa kembali bergerak.

“Ini karena untuk segera menggairahkan masyarakat. Kan kalau masyarakat sudah dapat langsung dari Pak Presiden, kita harapkan masyarakat segera tidak merasa kondisinya bencana lagi, tetapi sudah mulai hidup. Mulai bangkit kembali, terutama dari sektor ekonomi kan tidak boleh berlama-lama,” ujarnya.

Dia menyampaikan, proses pendataan dan verifikasi untuk seluruh rumah terdampak masih dilakukan. Diperkirakan terdapat sekitar 60 ribu rumah yang mengalami kerusakan akibat bencana gempa di Cianjur.

“Tapi, nanti kan setelah didata kemudian di verifikasi dulu, dipastikan. Apakah memang sesuai dengan daftar yang disampaikan dari pihak kelurahan itu memang sesuai. Dan kita sudah melibatkan PT lalu kementerian PUPR dan BNPB, utamanya PT yang punya fakultas teknik sipil,” kata dia.

Saat ini, pemerintah sudah mulai mengerjakan perbaikan fasilitas umum yang rusak, utamanya di sektor pendidikan. Sehingga, diharapkan proses pembelajaran bagi anak-anak korban gempa tidak tertunda terlalu lama.  

“Sekarang sudah mulai kita tangani untuk fasum, utamanya di sektor pendidikan. Sehingga, jangan sampai pendidikannya berlama-lama terbengkalai, baik nanti ada sekolah-sekolah sementara atau darurat, maupun untuk menangani sekolah-sekolah madrasah,” ujar Muhadjir.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement